Solidaritas 1.000 Lilin untuk Mira

Sri Utami
13/4/2020 11:50
Solidaritas 1.000 Lilin untuk Mira
1000 Lilin untuk Mira.(DOK. ADVOKASI MIRA)

AKSI keji yang menimpa Mira menyulut emosi. Doa dari sejumlah komunitas mengalir di media sosial. Mereka menuntut keadilan agar kepolisian segera menuntaskan kasus tersebut.

Berbagai tagar pun disuarakan, dari Mira adalah kita, keadilan untuk Mira, you are not alone, hingga giving voice to the voiceless. Aksi solidaritas untuk menyikapi insiden itu menggema dari Aceh hingga Papua.

Mira, 43, merupakan wanita transgender yang meregang nyawa setelah dikeroyok dan dibakar hidup-hidup oleh enam preman di sebuah lahan parkir truk kontainer di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (4/4) malam.

Aktivis transpuan Kanza Vina yang ikut menyuarakan keadilan bagi Mira menyebut, aksi 1.000 lilin merupakan bentuk solidaritas untuk almarhum yang tewas akibat perbuatan main hakim sejumlah orang.

Seribu lilin untuk Mira diakuinya dapat dilakukan siapa saja, terutama masyarakat yang simpati atas petaka itu. Aksi tersebut sekaligus untuk menyuarakan keadilan bagi kaum transpuan yang sampai kini masih diperlakukan diskriminatif hingga mengancam nyawa.

“Ini sebagai galangan solidaritas untuk Mira dan juga mengajak semua orang untuk mengawal kasus ini karena kekerasan yang terjadi pada kelompok transgender biasanya tumpul keadilan,” kata Kanza, kemarin.

Aksi solidaritas tersebut semakin banyak dilakukan. Salah satu yang membuat aksi 1.000 lilin untuk Mira, terang dia, ialah Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk). “Kami belum tahu sampai kapan aksi solidaritas ini. Mungkin akan kami perpanjang,” katanya.

Kanza yang juga tim advokasi kasus kematian Mira membeberkan pihak kepolisian telah mengautopsi jenazah Mira. *Tim itu bertekad untuk terus mengawal kasus yang membuat transpuan Mira meninggal dunia. *“Kami mengawal kasus ini karena rentan terjadi dikriminasi. Kelompok trans dianggap lemah dan manusia kelas bawah. Kami berharap pihak polisi melakukan yang terbaik dan adil,” harap dia.

Sebelumnya, Mira yang kesakitan menahan luka bakar dan lebam mencoba menghindar, tapi gagal. Korban yang dituduh mencuri dompet meninggal di ruang ICU RS Koja, Jakut, setelah beberapa jam menjalani perawatan.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan pihaknya telah menangkap tiga pelaku, yakni AP, 27, RT, 24, dan AH, 26. Sementara itu, pelaku lainnya, PD, AB, dan IQ, masih dalam pengejaran. (Sri Utami/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya