Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Bekasi Tunggu Instruksi Gubernur Jabar Terapkan PSBB

Gana Buana
07/4/2020 22:12
Bekasi Tunggu Instruksi Gubernur Jabar Terapkan PSBB
Toko dituup menyusul kebijakan PSBB di Jakarta(Antara/Galih Pradipta)

PEMERINTAH Kota Bekasi masih menunggu instruksi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk ikut menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Saat ini pihaknya hanya akan memantau titik-titik perbatasan sambil menerapkan batas jam malam keluar warga.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, Pemkot Bekasi akan mengajukan rekomendasi pada Gubernur Jawa Barat dan anggota DPRD terkait penerapan PSBB di wilayah setempat. Sebab, hal ini tidak bisa hanya diputuskan pemerintah kota.

“Sebetulnya tanpa kita minta warga sudah melakukan semacam karantina wilayah masing-masing,” ungkap Rahmat di Bekasi, Selasa (7/4).

Menurut Rahmat, sejauh ini Pemerintah Kota Bekasi hanya melakukan pemantauan di 16 titik perbatasan wilayah serta menerapkan jam malam bagi warga untuk membantu Pemerintah Pusat memutus mata rantai penyebaran covid-19). Namun, bila dirasa perlu menerapkan PSBB seperti DKI Jakarta pihaknya akan ikut melakukan.

Baca juga : Jakarta Berharap PSBB Diperluas Hingga Bodetabek

“Kalau kita tidak menerapkan PSBB jadi harus cari alternatif lain, kan pada prinsipnya adalah bagaimana membuat orang diam di rumah, tapi yang tidak punya penghasilan pemerintah harus tanggung dalam kurun waktu 14 hari, selesai itu sebetulnya. Tapi kan butuh biaya besar,” jelas dia.

Rahmat mengatakan, pemerintah daerah masih mempertimbangkan situasi dan perkembangan covid -19 di Kota Bekasi. Meskipun jumlah ODP, PDP dan positif melonjak drastis di pekan ini. Namun, hingga saat ini sudah ada belasan warga yang dinyatakan sembuh dari covid-19.

Sementara berdasarkan data covid -19 Kota Bekasi hingga Selasa (7/4), Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 819 orang.

Rinciannya ODP sebanyak 514 orang, PDP sebanyak 237 orang. Sedangkan yang positif 68 orang dan sembuh 13 orang. Untuk angka kematian pun mengalami peningkatan. Pada Senin (6/4) ada 38 angka kematian, Selasa (7/4) sudah terdata 42 kematian. (OL-7}



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik