Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Ketika Portal Panjang di Jakarta Halangi Ibu Mencari Pisang

Sri Utami
02/4/2020 20:20
Ketika Portal Panjang di Jakarta Halangi Ibu Mencari Pisang
Portal menutup akses jalan di Kampung Simprug Golf 2, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2020).(Antara)

SATU jam yang mengesalkan. Itulah yang dirasakan Andini saat harus mencari buah pisang siang itu. Bagaimana tidak? Pisang permintaan putrinya yang sedang sakit sangat sulit didapatkan.

Bukan karena pisangnya tidak ada atau langka melainkan akses jalan ke tempat pedagang langganan ibu satu anak itu ditutup. Portal sepanjang sekitar dua meter menghalangi motor Andini untuk bisa sampai ke toko pisang. Alhasil selama satu jam Andini harus berputar mencari jalan.

Baca juga: Beda dengan Jubir Presiden, Mensesneg Ajak Masyarakat tidak Mudik

"Ya Allah itu benar-benar ngeselin banget. Tempatnya itu tinggal masuk gang terus lurus ke tukang pisangnya. Karena jalan komplek itu tutup jadi aku muter-muter cari jalan," keluhnya saat ditemui, Kamis (2/4).

Wanita 29 tahun itu biasa membeli buah pisang di Kawasan Swadarma Raya Jakarta Selatan. Letak toko pisang yang berada di tengah komplek perumahan membuat Andini hanya mengetahui satu jalan saja menuju ke toko tersebut.

"Saya enggak tahu kalau jalan itu ditutup. Saya tanya petugas jaganya, katanya ditutup karena mencegah korona," ucapnya.

Keluhan karena banyaknya jalan umum permukiman yang ditutup juga diutarakan Suci Trianingsih. Warga Batu Sari Kebon Jeruk Jakarta Barat ini menjadi kesulitan untuk beraktivitas ke luar komplek perumahan tempatnya tinggal.

"Iya jadi ribet. Biasanya tinggal ke luar saja kalau sekarang harus memutar dulu sampai di gerbang diperiksa dulu. Pas pulangnya juga begitu, diperiksa dulu," ungkapnya.

Baca juga:Kapolsek Kembangan Usung Konsep Higienis di Resepsi Mewahnya

Penutupan akses jalan tersebut, sambung Suci, sudah dilakukan sejak tiga hari terakhir yang bertujuan membatasi masuknya warga lain yang kemungkinan membawa virus korona. "Jadi seperti dilockdown warga komplek sana," imbuhnya.

Saat ini petugas keamanan kompleknya akan membatasi warga yang masuk ke ke komplek tersebut yang sekadar lewat. Meskipun begitu, petugas keamanan tidak menerapkan pemeriksaan suhu tubuh ketika warga komplek akan masuk.

"Nah yang susah lagi warga dari luar itu engga bisa masuk kalau tidak ada kepentingan. Ini yang sebenarnya merepotkan karena itu jalan umum juga walau pun itu komplek," ucapnya.

Dia berharap penutupan jalan tersebut tidak berlangsung lama dan bisa bebas beraktivitas seperti biasa.

"Penutupan ini belum tahu sampai kapan mungkin sampai korona reda. Jadi ya sabar-sabar saja jalan ditutup sana sini," cetusnya. (Sru/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya