Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan seluruh armada menggunakan tenaga listrik pada 2029.
Kepala Divisi Teknik dan Manajemen Operasi Transjakarta, Eri Riawan, mengungkapkan kebijakan itu dilakukan secara bertahap. Pada tahun ini, pihaknya mengadakan 100 unit bus melalui operator.
"Kita menargetkan secara bertahap mengganti semua armada berbahan bakar minyak maupun gas, dengan energi listrik. Tahun ini kita berencana mengimplementasikan pada 100 unit bus," kata Eri dalam diskusi bertema "Kebijakan Pentarifan Angkutan Umum dengan Tenaga Listrik", Senin (3/2).
Pada 2029, Transjakarta menargetkan pengeraha 14 ribu armada yang tersebar di berbagai wilayah Ibu Kota. Apabila tercapai, jumlah armada Transjakarta akan meningkat dari tahun lalu, yang mencapai 3.548 unit.
Baca juga: Transjakarta Tambah 59 unit Armada
Di lain sisi, terdapat beberapa kendala yang dihadapi Transjakarta untuk menggencarkan bus listrik sebagai implementasi Instruksi Gubernur DKI Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara Jakarta. Misalnya, nilai investasi bus listrik yang tergolong tinggi.
Sebagai gambaran, investasi bus listrik 2-3 kali lipat dari bus berbasis bahan bakar minyak (BBM) dan gas. Mengingat, teknologinya relatif baru dan belum banyak diminati. Pun, harga komponen mesin tergolong mahal, khususnya bagian baterai.
"Harga baterainya sangat mahal dan hanya bertahan delapan tahun. Setelah itu belum ada yang bisa mengetahui bagaimana untuk bisa memperpanjang usia bus tersebut," ungkap Eri.
Hal ini belum ditambah bea masuk kendaraan listrik yang mencapai 40-50%, berikut pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) 10%. Harganya yang mahal dikhawatirkan membuat operator enggan mengganti armada ke bus listrik.
"Memang harus ada upaya untuk ini. Bila tidak, kita akan sulit. Ini harus menjadi komitmen bersama untuk menjaga lingkungan dan menggunakan energi yang berkelanjutan," tandasnya.(OL-11)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan rute baru TransJabodetabek dengan trayek Bekasi-Dukuh Atas yang melalui Tol Becakayu segera diresmikan.
Saat pembangunan LRT Jakarta, aktivitas naik dan turun penumpang dialihkan sementara di halte Utan Kayu sisi kiri dan sisi kanan mulai 27 Juni 2025 - 27 Juli 2025.
Dishub DKI Jakarta juga menambah jam operasional layanan tiga angkutan umum tersebut. Kebijakan ini berlaku selama 24 jam pada 22 Juni 2025, mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB.
Bagi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) atau luar daerah lainnya, Anda bisa menjajal ragam transportasi umum untuk pergi ke Jakarta Fair.
Rute ini akan beroperasi setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 14.00 WIB-23.00 WIB. Sedangkan pada akhir pekan, layanan tersedia mulai pukul 08.00 WIB-24.00 WIB.
“Kebijakan penetapan tarif Rp1 ini juga didukung dengan perpanjangan jam operasional di sejumlah rute, khususnya untuk mendukung mobilitas warga dalam perayaan malam puncak HUT Jakarta,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved