Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
JAJARAN Polsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menangkap seorang pelajar berinisial MRFM, 16, karena diduga melakukan pembacokan dengan celurit saat tawuran. Ia ditangkap pada Senin (20/1) di sekolahnya yakni SMA Negeri 60 Jakarta.
"Pada hari Senin tanggal 20 Januari 2020 sekitar pukul 10.00 WIB, tim buser melakukan koordinasi dengan pihak sekolah SMA 60," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Prayitno saat dikonfirmasi, Selasa (21/1).
Saat diinterogasi di sekolahnya, MRFM mengaku telah membacok korban dengan menggunakan celurit.
Menurut Prayitno, tawuran tersebut terjadi pada Jumat (17/1) sekitar pukul 10.00 WIB di Jalan Pekayon 1, Ragunan, Jakarta Selatan.
"Kelompok yang melakukan tawuran antara SMA 55 Duren Tiga (kelompok PETROL) melawan SMA 60 Bangka (kelompok PSYCHO) yang bergabung dengan SMK Bhayangkari Ragunan (RED ZON)," ungkapnya.
Dalam tawuran tersebut, korban diketahui merupakan siswa SMK Wisata Indonesia berinisial RPM, 16. Ia mengalami luka robek pada bagian punggung belakang. Pascakejadian, RPM langsung dilarikan ke RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Baca juga: Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru Tawuran Sunter
Dari hasil pemeriksaan, lanjut Prayitno, MRFM melakukan aksinya karena merasa kesal nama sekolahnya sering menjadi bahan ejekan. Saat ini, polisi masih melakukan pengembangan ihwal kemungkinan tersangka lain.
Adapun barang bukti yang disita oleh polisi adalah sebilah celurit, sweater warna merah bertuliskan Canisius Colege yang digunakan pelaku saat tawuran, sepasang baju dan celana bernoda darah yang dipakai korban dan sebuah flash disk berisi rekaman CCTV saat pelaku membacok korban.
Adapun MRFM dikenakan Pasal 170 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.(OL-5)
Setelah melakukan penyisiran, petugas berhasil menangkap mereka beserta barang bukti, yakni tujuh buah senjata tajam (sajam) dan dua botol minuman keras
Akibat peristiwa tersebut, dua remaja berinisial AR dan RM mengalami luka tembak serius dan kini tengah mendapatkan perawatan medis.
Salah satu tanda anak berpotensi terjerumus tindak kejahatan adalah ketika dia sulit berkomunikasi dengan keluarga, terutama dengan orangtua.
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Kasus tawuran antar kelompok remaja yang diduga menewaskan satu orang di Jalan Taruna Jaya, Cibubur, Jakarta Timur, masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
Peran orangtua sangat penting sebagai garda terdepan dalam mencegah aksi tawur remaja
Kasus kematian tragis Zara Qairina Mahathir, pelajar berusia 13 tahun dari SMKA Tun Datu Mustapha, Sabah, Malaysia, telah mengguncang perhatian publik.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan bahwa Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilaksanakan secara gratis.
Green Innovation Camp 2025, kompetisi karya inovasi lingkungan bagi pelajar, sukses diselenggarakan.
Kecelakaan antara truk boks dengan sepeda motor itu menewaskan pelajar berusia 15 tahun dan melukai pengendara motornya.
program cek kesehatan gratis (CKG) bagi siswa yang digelar serentak pada Senin (4/8), dinilai sebagai langkah positif untuk memperkuat fondasi kesehatan nasional,
Program pertukaran pelajar ini menjadi kesempatan emas bagi 79 siswa-siswi berbakat untuk menjadi warga dunia yang tangguh dan berdaya saing global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved