Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PEMERINTAH Kota Bekasi masih menganalisa penyebab banjir yang kian meluas di wilayah setempat. Diperkirakan ada dua penyebab banjir di Kota Bekasi sehingga paling parah di banding wilayah lainnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Arief Maulana, menyampaikan, air yang terperangkap di dalam Kota Bekasi saat ini jadi sebab utama banjir di wilayah setempat. Bahkan, fenomena back water terjadi dan menyebabkan lokasi yang semula tidak jadi titik banjir menjadi banjir.
“Air harusnya masuk ke Kali Bekasi terus sampai pantai utara, tapi ini malah balik lagi atau back water. Kali Bekasi tinggi air engga bisa masuk ya jadinya meluber ke lokasi lain,” ungkap Arief pada Media Indonesia, Kamis (2/1).
Arief mengaku beberapa lokasi tak biasa banjir pun jadi tergenang akibat fenomena back water tersbut. Misalnya seperti Jalan Ahmad Yani dan Islamic Center Kota Bekasi.
“Yang tidak pernah banjir jadi ikut banjir tadi malam pun begitu,” jelas Arief.
Baca juga: Nomor ‘Call Center’ Tanggap Bencana Bekasi Sulit Dihubungi
Kedua, lanjut dia, aliran air yang seharusnya dibuang ke Banjir Kanal Timur (BKT) malah tidak bisa. Hal ini disebabkan, kondisi BKT penuh sehingga air di Kota Bekasi tidak bisa lari kemana-mana.
“Memang ini luar biasa, sudah 20 tahun tidak pernah terjadi hal ini lalu kemarin kejadian lagi. Seumur saya bekerja di Bina Marga baru kali ini terjadi,” ungkapnya.
Saat ini, pihak Bina Marga sedang berupaya menginventarisir kerusakan yang disebabkan banjir. Terutama, mengindikasi secara maksimal tanggul-tanggul yang jebol. Selain itu, memaksimalkan penyedotan air pun akan dilakukan di wilayah-wilayah yang masih tergenang.
“Banjir luas ini baru kejadian kali ini. Ke depan akan kami lakukan pemetaan, normalisasi Kali Bekasi dari hulu ke hilir juga akan dilakukan, pak wali dan Kementerian PU-Pera juga sudah berkoordinasisl sebab di Kali Bekasi masalah sendimatasi harus selesai,” tukasnya.(OL-5)
Machiko Kennedy baru saja dinobatkan sebagai Puteri Kebudayaan Remaja Indonesia 2025 di ajang nasional yang berlangsung di Yogyakarta.
Pelajar bernama Keimita, asal Kabupaten Bekasi, menjadi perhatian publik setelah video curhatnya viral. Dalam video itu, ia mengaku sedih karena kesulitan mendaftar sekolah negeri.
Kerusakan terjadi saat hujan deras hingga membuat tembok retak sebelum akhirnya ambrol.
Warga protes karena sulit mendapat distribusi air bersih yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
POLISI mengungkap kronologi pembunuhan notaris wanita di Bekasi yang jasadnya ditemukan di sungai Citarum.
Kerja sama ini mencakup pembangunan infrastruktur di berbagai bidang, seperti transportasi publik, penyediaan air bersih, dan pengelolaan sampah di TPST Bantargebang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved