Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ular Masuk Rumah akibat Habitatnya Terancam

Atikah Ishmah Winahyu
17/12/2019 19:55
Ular Masuk Rumah akibat Habitatnya Terancam
Petugas dinas pemadam kebakaran melakukan evakuasi seekor ular King Kobra (Ophiophagus Hannah) saat ditemukan di kawasan permukiman warga.(ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

KETUA Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rachmat mengatakan, fenomena temuan ular kobra di kawasan hunian merupakan kejadian biasa yang sangat alami dan logis. Fenomena ini terjadi di saat musim menetas ular kobra.

"Khusus ular kobra, musim kawin Juli-Agustus, musim bertelur September dan menetas November-Desember tiga bulan (telur) netas," kata Aji saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (17/12).

Lebih lanjut Aji menjelaskan, fenomena ular bertelur di rumah warga terjadi karena ular merupakan satwa liar yang habitatnya paling dekat dengan manusia. Habitat ular seperti rawa, hutan, dan kebun kini telah disulap menjadi perumahan sehingga ular kehilangan tempat tinggal dan masuk ke rumah warga.

Ke depan, konflik antara ular dan manusia pun diyakini akan semakin tinggi akibat semakin sempitnya habitat satwa.


Baca juga: Sejumlah Wilayah di Jakarta Barat dan Pusat Tergenang


"Dengan sengaja kita tutup rawa, kita timbun sawah, kita buldoser hutan dan kita perkecil aliran irigasi sungai-sungai di sawah untuk dibangun klaster perumahan dan jalanan. Tak hanya ular, mangsanya pun semakin terdesak. Pada akhirnya berkumpulah mangsa-mangsa ular ini di area permukiman, kadal, tikus, katak, cicak, burung sekarang hanya ada di sekitar permukiman sehingga ular pun mendekat kesana," tuturnya.

Aji menjelaskan, untuk mengurangi populasi ular di kawasan perumahan dapat dilakukan beberapa upaya di antaranya menangkap dan merelokasi ular, membersihkan area pemukiman yang jarang terjamah, rumah kosong disemprot dengan fogging nyamuk secara berkala agar tidak didiami satwa, pasang jaring besi di saluran irigasi, pasang jebakan tikus untuk memutus rantai makanan ular di kawasan hunian. Aji pun berpesan agar warga tetap berhati-hati dalam menangani ular.

"Sebaiknya dilakukan oleh orang yang terlatih, disarankan cukup foto atau amati gerakan ularnya ke mana lalu kirim ke grup snake handler atau Snake Rescue atau Pemadam Kebakaran agar dibantu evakuasi dengan mengirim tim. Kemudian pahami katakter dan tingkah laku ular dan juga pahami manfaat serta bahayanya agar kita nyaman bertetangga dengan ular," tandasnya. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya