Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PT Transjakarta menargetkan seluruh armada yang dimiliki akan berbasis listrik pada 2030 mendatang.
Untuk memulai cita-cita tersebut, perusahaan daerah itu kini tengah melakukan uji coba dengan menggunakan tiga bus listrik buatan lokal dan Tiongkok.
Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono mengungkapkan, saat ini, pengaplikasian kendaraan bermotor listrik sudah menjadi tren di dunia.
Selain demi mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang jumlahnya kian menipis, upaya itu juga bisa mengurangi emisi karbon sehingga lingkungan menjadi lebih sehat.
"Kalau bicara bus, di Tiongkok, armada listriknya sudah 16 ribu unit. Di Malaysia, walaupun hanya satu koridor, panjangnya tujuh kilometer, itu juga sudah pakai bus listrik. Tren dunia mengarah ke sana karena bagaimanapun, bahan bakar fosil akan habis," ujar Agung di Jakarta, Selasa (26/11).
Transjakarta akan memulai pengalihan armada secara bertahap mulai tahun depan.
Agung mengatakan pihaknya siap mendatangkan 100 bus listrik pada 2020.
Armada-armada tersebut rencananya akan didatangkan dari berbagai negara seperti Jerman, Swedia, Jepang dan Tiongkok, yang sedianya selama ini juga menyuplai bus-bus konvensional untuk Transjakarta.
Namun, ia tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan bus buatan anak bangsa jika memang tersedia dan memenuhi standar spesifikasi.
Itu yang kita butuhkan bagaimana industri di Indonesia bersiap menangkap peluang dari transjakarta untuk bus listrik ini.
"Kita siap saja kalau industri dalam negeri mau dan bisa memproduksi. Sekalipun kita impor, kalau bicara volume besar, tidak mungkin itu bus dikirim gelondongan jadi. Jadi mau impor tidak impor, industri karoseri kita harus siap menangkap peluang ini," ucap dia.
Saat ini, Transjakarta memiliki 3.700 armada. Sebanyak 2.000 armada berupa bus dan sisanya adalah angkutan umum kecil yang bermitra dan disebut mikro trans.(OL-4)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan rute baru TransJabodetabek dengan trayek Bekasi-Dukuh Atas yang melalui Tol Becakayu segera diresmikan.
Saat pembangunan LRT Jakarta, aktivitas naik dan turun penumpang dialihkan sementara di halte Utan Kayu sisi kiri dan sisi kanan mulai 27 Juni 2025 - 27 Juli 2025.
Dishub DKI Jakarta juga menambah jam operasional layanan tiga angkutan umum tersebut. Kebijakan ini berlaku selama 24 jam pada 22 Juni 2025, mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB.
Bagi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) atau luar daerah lainnya, Anda bisa menjajal ragam transportasi umum untuk pergi ke Jakarta Fair.
Rute ini akan beroperasi setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 14.00 WIB-23.00 WIB. Sedangkan pada akhir pekan, layanan tersedia mulai pukul 08.00 WIB-24.00 WIB.
“Kebijakan penetapan tarif Rp1 ini juga didukung dengan perpanjangan jam operasional di sejumlah rute, khususnya untuk mendukung mobilitas warga dalam perayaan malam puncak HUT Jakarta,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved