Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jakpro Klaim RTH TIM akan Meningkat 27%

Putri Anisa Yuliani
25/11/2019 21:04
Jakpro Klaim RTH TIM akan Meningkat 27%
Pekerja menyelesaikan pembangunan revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta, Senin (25/11/2019)(Antara)

DIREKTUR PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto memastikan tidak ada ruang-ruang yang hilang dari Taman Ismail Marzuki pascarevitalisasi.

Revitalisasi, jelasnya, justru membuat ruang-ruang di TIM bisa dimanfaatkan maksimal serta menambah ruang terbuka hijau (RTH).

Dwi bahkan menyebut RTH di TIM saat ini hanya 11% atau 7.800 meter persegi dari total luas 72.551 meter persegi akan bertambah menjadi 27,2% atau seluas 18.810 meter persegi.

"Ada banyak tambahan ruang-ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan oleh seniman-seniman kita untuk mengekspresikan dirinya. Itu bebas. Mau dipakai untuk berekpresi, terbuka dan gratis. Jadi tidak ada itu kita mau menggusur seniman," kata Dwi dalam konferensi pers Jakarta, Senin (25/11).

Ia mengakui bahwa pembangunan hotel memang tidak ada dalam desain awal revitalisasi TIM oleh arsitek Andra Matin.

Namun, adanya hotel bintang lima yang akan berada di atas gedung PDS HB Jassin serta Galeri Seni bertujuan untuk optimalisasi keberadaan TIM serta membiayai pemeliharaan.

Pemasukan dari hotel menurut Dwi juga bisa digunakan untuk pemeliharaan tersebut. Belum lagi, karya seni yang dibuat oleh para seniman TIM juga dapat dipamerkan di hotel yang direncanakan dapat menampung 200 tamu tersebut.

"Misalnya band-band, kelompok musik bisa bergiliran tampil di hotel. Lalu kedua lukisan-lukisan para seniman bisa dipajang di hotel, di kamar tamu, ketika ada yang berminat kan bisa dibeli. Itu yang kami sebut dengan optimalisasi," ungkapnya.

Dwi membantah pembangunan hotel akan menghilangkan fungsi TIM sebagai pusat kegiatan seni di Jakarta.

Ia meminta agar para seniman yang mau mengkritisi maupun memberikan respons terhadap revitalisasi untuk membuka ruang dialog.

"Makanya ayok, kita buka ruang diskusi. Kita nggak tertutup. Kita terbuka kok terhadap dialog. Intinya yang dikhawatirkan mereka itu kan hanya asumsi dan ketakutan yang tidak berdasar. Padahal kita tidak pernah mengatakan akan menggusur para seniman, tidak," tandasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya