Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Anies Minta Isu Stunting Dibawa Saat Sosialisasi KB

Putri Anisa Yuliani
18/9/2019 13:36
Anies Minta Isu Stunting Dibawa Saat Sosialisasi KB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (baju putih) di acara pentupan bhakti sosial TNI Manunggal KB Kesehatan(MI/Putri Anisa Yuliani)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan harapannya agar dalam sosialisasi program Keluarga Berencana (KB), para kader PKK, Posyandu, maupun berbagai pihak terlibat mampu membawa isu-isu kesehatan lain seperti pencegahan pernikahan dini dan stunting.

Hal itu disampaikannya dalam penutupan kegiatan bhakti sosial TNI Manunggal Keluarga Berencana (KB) Kesehatan Tingkat Provinsi DKI Jakarta di halaman Kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (18/9).

Masalah-masalah tersebut, yang sebelumnya dipandang sebagai suatu keanehan justru bisa dirumuskan melalui perkembangan neurosains dan medis.

“Kita bisa melihat data-data yang disebutkan tadi sebagai konsekuensi dari perencanaan keluarga yang tidak matang. Karena itu, kita di Jakarta insyaAllah siap untuk kerja bersama. Dan dengan bapak ibu sekalian di TNI, kami siap untuk memperluas. Kalau BKKBN punya kegiatan terkait ini, dengan kami, dengan TNI, kita siap kerjakan sama-sama. Ada inovasi baru, Jakarta siap untuk jadi tempat pertama dilakukan itu,” tegas Anies.

Baca juga: Dana Desa Berhasil Turunkan Angka Stunting

Lebih lanjut, Anies menyampaikan Pemprov DKI Jakarta siap untuk berkolaborasi dengan siapa saja dalam rangka mengentaskan masalah kependudukan dan kesehatan masyarakat di ibu kota.

Pemprov DKI Jakarta saat ini telah bekerja sama dengan pegiat Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam pengumpulan data masyarakat, maupun pemanfaatan teknologi digital di tingkat puskesmas seperti aplikasi E-Jiwa untuk mendeteksi dini masalah kesehatan mental setiap orang.

“Saya ingin sampaikan keterbukaan. Pemprov DKI Jakarta ingin menyelesaikan masalah yang ada di kota ini secara kolaboratif, kerja sama, gotong royong kalau bahasa kita. Bukan sekadar pemerintah memonopoli semua usaha untuk menyelesaikan masalah di masyarakat termasuk masalah kesehatan dan kesejahteraan. Kolaborasi, keterbukaan mengajak semua pihak. Apalagi dengan TNI, kami sangat mengapresiasi dan berharap nantinya di hal-hal yang lain kita bisa terus lakukan kolaborasi,” ujarnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya