Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tumpahan Minyak Mulai Diatasi

Iam/Ssr/J-1
03/8/2019 10:15
Tumpahan Minyak Mulai Diatasi
Pekerja Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java di sepanjang Pantai Sedari, Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/8/2019).(ANTARA FOTO/Handout/Humas Pertamina)

TUMPAHAN minyak milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di pesisir pantai utara Karawang, Jawa Barat, meluas hingga Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Setidaknya tujuh pulau sudah tercemar.

"Sejak tumpahnya minyak, tujuh pulau di perairan ujung Jawa ikut tercemar sejak 22 Juli," ujar Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (2/8).

Upaya pembersihan perairan dan pantai Kepulauan Seribu tengah dilakukan dengan mengakomodasi petugas penanganan prasarana dan sarana umum alias pasukan oranye serta petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Pihak Pertamina juga sudah menurunkan petugasnya untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan.

Tumpahan minyak akibat kebocoran dan gelembung gas terjadi di sekitar anjungan lepas pantai berjarak 2 kilometer dari pantura Jawa, Karawang, Kamis (18/7).

Limbah minyak mentah itu mengotori sejumlah pantai di Karawang hingga Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Beberapa pantai di Karawang yang terdampak di antaranya Pantai Tanjungpakis, Pantai Sedari, Pantai Pisangan, Samudera Baru, dan Pantai Pelangi.

Ratusan warga terdampak penyakit gatal-gatal dan batuk. Pertamina telah mendirikan empat posko kesehatan di Cemarajaya, Sungai Buntu, Sedari, serta Pantai Mutiara.

Lima hari setelah kebocoran minyak di lepas pantai Karawang, limbahnya tiba di Kepulauan Seribu. Ikan tangkapan nelayan menurun drastis. Sebagian wisatawan telah membatalkan rencananya ke Kepulauan Seribu.

Untuk menyikapi pencemaran minyak di Kepulauan Seribu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mendapat penjelasan dari perwakilan Pertamina di Balai Kota DKI kemarin pagi. Selanjutnya akan ada rapat koordinasi untuk mencari solusi setelah Pemprov DKI bertemu dengan masyarakat pesisir yang dijadwalkan pekan depan.

"Ke depan ada tim bersama dari Pemprov DKI dan Pertamina datang kepada masyarakat dan melihat serta memastikan masalah mereka untuk kami selesaikan," jelas Anies.

Bertanggung jawab

Pemprov DKI sudah merencanakan bertemu nelayan yang terdampak langsung tumpahan minyak PHE ONWJ. "Kami ingin mengetahui apa yang dialami masyarakat nelayan dan memastikan kelangsungan hidup mereka tidak terganggu," pungkas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Pihak Pertamina mengaku akan bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi. Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Syamsu berjanji akan menemui warga Kepulauan Seribu yang terdampak langsung serta mendiskusikan kerugian yang mereka alami.

"Kami datang ke sana (Kepulauan Seribu) untuk mengatakan kami hadir. Kami akan berdiskusi dan bertanggung jawab atas akibat oil spill yang telah mengganggu aktivitas masyarakat," papar Dharmawan seusai bertemu Gubernur DKI.

Sebagai langkah pencegahan meluasnya tumpahan minyak, Pertamina melibatkan satelit imagery Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memantau pergerakan oil spill dan mencegah tumpahan minyak meluas dengan menggunakan kapal KKP. (Iam/Ssr/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya