Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERKEMBANGAN zaman yang cepat menjadikan budaya betawi perlahan mulai tergerus. Hal tersebut mau tidak mau harus dihadapi oleh seniman dan masyarakat betawi untuk memelihara perkembangan tersebut.
Hanya sedikit generasi milenial yang mengetahui dan memahami makna budaya betawi secara menyeluruh. Hal tersebut menjadi tantangan yang dihadapi budaya betawi saat ini, yakni tantangan internal dan eksternal.
"Banyak soal yang dihadapi budaya betawi pertama masalah internal (masyarakat), masyarakat kita harus berani mereposisi, mengulang kembali, dan mengisi budaya betawi di tengah masyarakat," kata Tokoh Forum Pengkajian Betawi, Yahya Andi Saputra, saat dihubungi, Minggu (21/7).
Dengan masalah tersebut, regenerasi menjadi jawaban yang tepat. Pemahaman sejak dini dan mengenalkan kembali indentitas betawi.
"Makna betawi harus ditanamkan ke generasi muda sejak dini. Mereka harus diajak pulang mengetahui identitasnya," ujar Yahya.
Baca juga: Anies: Mari Kembangkan Budaya Betawi
Sedangkan tantangan eksternal, menurut yahya, memiliki sifat positif dan negatif.
"Positifnya kita bisa meniru kemajuan- kemajuan teknologi yang baru dan lebih modern. Sehinga kelenturan budaya betawi bisa meniru itu," jelasnya.
"Sedangkan sifat negatifnya ialah gempuran yang terlalu kuat ditambah dengan pola hidup atau hedonisme," imbuhnya
Menurut Yahya, pelestarian harus dimulai dari pemerintah dengan menciptakan regulasi yang tepat. Namun, regulasi saat ini dinilai belum bisa menjaga dan melestarikan budaya betawi.
Secara regulasi sudah tercantum pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Kemajuan Kebudayaan dan Perda DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.
"Regulasi yang ada belum secara konsisten menjadi fokus utama bagaimana mengaplikasikan regulasi kedalam kebudayaan," pungkasnya.
Selain itu, peran masyarakat juga harus kuat sehingga generasi muda kembali ingin mempelajari identitas budaya Jakarta tersebut.
"Semua potensi masyarakat betawi baik sanggar atau institusi mendukung suksesnya kebudayaan betawi harus dikenal oleh generasi muda dan berharap pemerintah berikap konsisten untuk pagelaran yang menyangkut kebudayaan betawi," pungkasnya. (OL-5)
Banyak cara yang dapat dilakukan merayakan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April. Simak beberapa kegiatan menarik berikut.
Kebaya merupakan busana tradisional Indonesia yang memiliki hubungan erat dengan Raden Ajeng Kartini, atau yang lebih dikenal sebagai Kartini.
Drama Korea Goblin yang beraliran fantasi romantis menunjukkan beberapa lokasi menarik dan ikonik, salah satunya Garden of Morning Calm.
Anak-anak sebagai generasi penerus punya peranan penting dalam melestarikan warisan budaya.
rumah adat Jawa Barat dengan karakteristik bentuk yang menjunjung unsur hewan dan tumbuhan serta menggunakan bahan alami sebagai simbol kesederhanaan
rumah adat Betawi, salah satu warisan budaya dengan filosofi dan sejarah menarik yang sudah cukup jarang di temui di Jakarta
pakaian adat Betawi dengan keunikannya yang cukup menonjol, ada yang dikhususkan untuk acara dan pakaian sehari-hari
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan ulang tahun Jakarta, tetapi juga untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Betawi kepada generasi muda.
Eni Joe mengenakan kain nusantara yang ia ciptakan menjadi gaun-gaun indah dalam berbagai acara yang diselenggarakan di Singapura.
Betawi Market, sebuah acara yang mengusung semangat kebudayaan Betawi melalui ragam kuliner, produk lokal, dan pengalaman gaya hidup yang unik.
Vertu Harmoni Jakarta rayakan Hari Ulang Tahun Jakarta ke-498 dengan weekend buffet hidangan khas Betawi dan aktivitas budaya interaktif untuk anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved