Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PT MRT Jakarta menutup Stasiun Dukuh Atas mulai pukul 19.00 WIB hari ini. Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Muhammad Kamaludin mengungkapkan hal ini mengakibatkan rute MRT kembali mengalami perpendekan hanya sampai Stasiun Setiabudi untuk menuju Stasiun Lebak Bulus maupun sebaliknya.
"MRT Jakarta malam hari ini menerapkan rekayasa jalur dari Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Setiabudi Astra melewati 11 stasiun MRT. Layanan Stasiun MRT Dukuh Atas BNI ditutup sejak pukul 19.00 hingga pukul 24.00," kata Kamaludin kepada awak media, Rabu (22/5).
Sebelumnya PT MRT Jakarta juga telah menutup Stasiun Bundaran HI pada pukul 13.30 WIB.
Baca juga : Pasar Tanah Abang Tutup Sementara
Penutupan dilakukan sebagai langkah pengamanan menyusul kembali padatnya massa berunjuk rasa di depan kantor Bawaslu RI malam ini.
"Kami secara intensif memantau kondisi Ratangga dan setiap stasiun kami dari Pusat Kendali Operasi/Operation Control Center (OCC)," terangnya.
Penjagaan keamanan tetap digiatkan di dalam dan sekitar stasiun sehingga apabila ada situasi rawan kami dapat segera mengambil tindakan untuk menutup stasiun MRT lainnya demi alasan keselamatan penumpang dan keamanan sarana dan prasarana MRT Jakarta.
"Prioritas utama kami tetap untuk keselamatan penumpang, operasional keberangkatan kereta tepat waktu sesuai jadwal dan keamanan sarana prasarana MRT," ujarnya.(OL-8)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved