Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Darurat Narkoba Darurat Penanganan

Fer/X-6
16/3/2019 07:20
Darurat Narkoba Darurat Penanganan
NARKOBA DI PUSARAN ELITE: Dewan pakar gerakan nasional antinarkotika, Asep Iwan Iriawan (kanan), bersama Founder Ronny Pattinasarany Foundation, Yerry Pattinasarany (kedua kanan), pemerhati masalah narkotika, Sulistiandriatmoko (kedua kiri), dan redaktur s(MI/RICKY JULIAN)

PEMERINTAH diminta lebih serius dalam menindaklanjuti status darurat narkoba yang telah melanda Indonesia. Konsekuensi dari status darurat narkoba, dalam kondisi yang sangat spesifik tersebut diperlukan penanganan khusus dan anggaran khusus, sehingga program penanggulangan narkoba pun dijalankan secara khusus.

Pemerhati masalah narkotika yang juga mantan Kabag Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulistiandriatmoko, menegaskan hal itu dalam diskusi #Kopitalkindonesia bertema Narkoba di pusaran elite yang digelar Media Indonesia di Kayu Manis Coffee & Deli, Beverly Tower Apartement, Jalan RA Kartini No. 16, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, kemarin.

“Jika dikatakan darurat, pastinya in line perlu penanganan cepat, penanganan khusus, dan anggaran khusus. Di mana orang-orang yang dipekerjakan juga spesifik spelisasinya, alat-alat yang digunakan diperuntukkan untuk mengatasi itu dengan waktu tertentu,” kata Sulis.

Sulis menambahkan, seharusnya pemerintah bisa menentukan institusi mana saja yang berkompeten dalam menangani darurat narkoba tersebut. Apalagi kebijakan yang diterapkan selama ini belum menyentuh ke arah tersebut.

Apabila kondisi itu terus berlangsung dan tidak menjadi perhatian pemerintah, masih kata Sulis, angka peredaran dan pencandu narkoba di Indonesia akan terus meningkat. Berdasarkan data BNN, pada 2017 terdapat 1,4 ton peredaran sabu dan meningkat menjadi 4,6 ton pada 2018.

Senada dengan Sulis, Founder Ronny Pattinasarany Foundation, Yerry Pattinasarany mengatakan komponen kuat dan yang bisa menjamin pemberantasan narkoba dan kesembuhan pencandu ialah keluarga.

“Ketika saya terpapar narkotika, papa saya tidak minta pemerintah untuk bantu anaknya. Yang ia lakukan adalah social movement dan kasih sayang orangtua,” sebut mantan pecandu narkoba tersebut.

Oleh karena itu, kekuatan dari masyarakat, kecintaan masyarakat untuk melawan narkoba harus ditingkatkan, tidak hanya dalam jangka waktu sementara. “Setelah keluarga, peran masyarakat harus ditingkatkan karena hal itu penting dalam mencegah peredaran narkoba,” tegas Yerry. (Fer/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik