Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
OLAHRAGA padel kini semakin populer di Indonesia, karena menyenangkan sekaligus menyehatkan. Namun, risiko cedera tetap mengintai jika pemain tidak mempersiapkan tubuh dengan baik.
Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Hand & Microsurgery RS Pondok Indah-Bintaro Jaya, Oryza Satria mengingatkan pentingnya langkah pencegahan agar bermain padel tetap aman dan nyaman. Menurutnya, langkah pertama untuk mencegah cedera saat bermain padel adalah melakukan pemanasan dan peregangan.
"Pemanasan yang baik butuh waktu minimal 10-15 menit dengan fokus pada area tubuh yang aktif digunakan saat bermain padel, terutama pergelangan kaki, lutut, bahu, punggung, dan siku," kata Dokter Oryza dalam diskusi secara daring, Rabu (27/8).
Selain itu, teknik dasar yang benar juga menjadi kunci. Ia menyarankan agar sebaiknya yang baru mulai bermain padel untuk belajar terlebih dahulu bersama pelatih atau instruktur profesional.
"Berlatih bersama instruktur profesional itu sangat penting. Kita bisa melatih teknik footwork, posisi badan, dan cara memukul terlebih dahulu agar tidak menimbulkan cedera," ujarnya.
Tak kalah penting, perlengkapan yang tepat juga harus diperhatikan. Sepatu khusus dengan grip yang sesuai lapangan, serta raket yang cocok dengan level permainan, juga akan membantu mengurangi risiko cedera.
Sementara di luar lapangan, dokter Oryza menganjurkan pemain untuk meningkatkan kondisi fisik melalui latihan penguatan otot.
"Penguatan otot, bahu, dan tungkai bisa dilakukan dengan lari, gym, atau olahraga kalistenik," ucapnya.
Intensitas permainan pun perlu ditingkatkan secara bertahap. Jika sebelumnya jarang berolahraga, jangan langsung main padel dengan intensitas tinggi. Selain itu, para pemain juga harus waspada terhadap kondisi lapangan.
"Jika baru-baru berolahraga, mulailah bermain padel misalnya satu jam, dua kali seminggu, lalu ditingkatkan perlahan. Jangan langsung sekaligus, itu berbahaya. Kemudian juga kita harus tahu kondisi lapangan, kalau lapangan licin atau berdebu, itu bisa menambah risiko cedera," tuturnya.
Namun jika cedera sudah terjadi, dokter Oryza menyarankan untuk melakukan metode PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression, dan Elevation) sebagai pertolongan pertama.
Kemudian, jika pemain sudah mengalami cedera yang sangat serius, maka aktivitas padel tersebut harus dihentikan dan segera melakukan pemeriksaan ke dokter ahli ortopedi.
"Untuk cedera ringan maupun sedang, PRICE harus segera dilakukan. Tetapi jika cedera sedang hingga berat, aktivitas harus dihentikan dan segera periksa ke dokter olahraga atau ortopedi," ungkapnya.
"Intinya, mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Pemanasan, teknik yang benar, kondisi fisik yang baik, dan latihan otot adalah kunci utama," sambungnya. (Fik/M-3)
Bukayo Saka mendapatkan masalah hamstring sehingga tidak bisa melanjutkan laga Liga Primer Inggris kontra Leeds United untuk digantikan Leandro Trossard di awal babak kedua.
Petenis Inggris Jack Draper memastikan siap tampil di AS Terbuka 2025 meski masih merasakan efek cedera pada lengan servisnya.
Jorge Martin melewatkan seluruh sesi tes pramusim usai kecelakaan pada hari pertama tes Sepang, hanya 13 lap setelah turun ke lintasan.
Jeremie Frimpong mengalami cedera hamstring tersebut saat membela Liverpool di laga Liga Primer Inggris kontra Bournemouth.
Cedera paha tersebut dapat membuat Romelu Lukaku absen membela Napoli hingga November 2025
Pemanasan merupakan langkah penting sebelum olahraga untuk menjaga keselamatan dan meningkatkan performa tubuh secara maksimal.
Lakukan pemanasan dengan cara yang cukup. Pemanasan akan membantu otot berukuran jadi lebih pendek, dan urat semakin panjang.
Pemanasan juga merupakan bagian penting sebelum olahraga yang tidak boleh dilewatkan. Selain mempersiapkan tubuh, pemanasan juga meningkatkan performa olahraga secara keseluruhan.
Olahraga melibatkan gerakan tubuh yang terstruktur, terencana, dan berirama, serta dapat dilakukan untuk berbagai tujuan seperti rekreasi, kompetisi, kesehatan mental
Pernahkah kamu merasakan rasa nyeri yang tajam, kesemutan, rasa tersetrum, atau mati rasa pada area tubuh? Itu merupakan gejala dari saraf terjepit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved