Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mulut Kering, Apakah Penyakit? Mari Kenali Gejala, Diagnosis, dan Cara Mencegahnya

Indriyani Astuti
03/1/2025 14:58
 Mulut Kering, Apakah Penyakit? Mari Kenali Gejala, Diagnosis, dan Cara Mencegahnya
ilustrasi(freepik)

 

MULUT kering atau xerostomia ialah rasa kering yang dirasakan di mulut karena kelenjar air liur tidak mampu memproduksi air liur yang cukup untuk membasahi mulut. Mulut yang terasa kering bukanlah suatu penyakit, melainkan merupakan gejala dari suatu penyakit tertentu. Ketersediaan jumlah air liur yang cukup sangat penting untuk menetralkan asam yang diproduksi bakteri, membatasi pertumbuhan bakteri di mulut, dan membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan. Selain itu, air liur juga membantu proses mengunyah dan menelan makanan, serta enzim dalam air liur dapat membantu proses pencernaan. Berikut cara mengenali gejala mulut kering, diagnosis, dan cara mencegahnya.

 


Gejala Mulut Kering
 

Selain berkurangnya jumlah produksi air liur, kondisi mulut kering (xerostomia) juga bisa ditandai oleh beberapa hal berikut:

 

  • Bau mulut.
  • Tenggorokan terasa sakit.
  • Kesulitan mengunyah, menelan dan berbicara.
  • Hidung terasa kering.
  • Suara terdengar serak.
  • Mudah merasa haus.
  • Tidak dapat merasai rasa makanan (masalah pada indra pengecap).
  • Kesulitan ketika memakai gigi palsu.
  • Bibir, lidah, dan mulut terasa sakit.
  • Mulut terasa panas.
  • Bibir kering dan pecah-pecah.
  • Gigi berlubang.
  • Mata dan kulit terasa kering.

 

Diagnosis Mulut Kering
 

Diagnosis yang akurat diperlukan oleh dokter guna menentukan penanganan yang tepat untuk mengobati mulut kering (xerostomia). Dalam proses diagnosis, akan dilakukan tahapan pemeriksaan berikut:

  • Anamnesis (wawancara medis) dengan pasien untuk mengetahui keluhan, riwayat kesehatan, dan riwayat obat-obatan yang selama ini dikonsumsi.
  • Pemeriksaan fisik, dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik pasien secara menyeluruh.
  • Tes darah untuk mengidentifikasi gangguan kesehatan yang mungkin memicu terjadinya mulut kering.
  • Tes air liur untuk mengetahui seberapa banyak jumlah air liur yang diproduksi.
  • Biopsi kelenjar air liur yang dilakukan dengan meneliti sampel jaringan kelenjar air liur di laboratorium. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendiagnosis gangguan pada kelenjar air liur secara akurat.
  • Pemindaian dengan CT scan dan MRI untuk mendeteksi penyakit yang menyebabkan mulut kering atau gangguan pada kelenjar air liur.

 

Cara Mengatasi Mulut Kering

Untuk mencegah terjadinya kondisi yang lebih serius, penderita xerostomia dapat melakukan beberapa hal berikut untuk membantu menjaga jumlah produksi air liur dan kelembapan mulut:

  • Mengonsumsi air kurang lebih 2 liter per hari untuk menjaga kelembapan mulut dan mencegah dehidrasi.
  • Mengonsumsi makanan yang mudah ditelan untuk sementara waktu jika sedang mengalami kondisi mulut kering hingga kondisi membaik, seperti bubur dan sup.
  • Membiasakan untuk bernapas melalui hidung.
  • Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
  • Menggunakan pelembap udara (humidifier).
  • Mengoleskan pelembap bibir jika bibir pecah-pecah.
  • Mengurangi konsumsi makanan tinggi gula, asam, pedas, dan asin. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya