Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Komunikasi Kunci Membangun Hubungan Positif Orangtua dan Anak

Basuki Eka Purnama
21/9/2024 15:39
Komunikasi Kunci Membangun Hubungan Positif Orangtua dan Anak
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG Endang Retno Wardhani menyampaikan bahwa komunikasi merupakan faktor kunci dalam upaya membangun hubungan positif antara orangtua dan anak.

"Komunikasi merupakan jembatan penghubung dalam membangun interaksi dan hubungan positif antara orangtua dan anak," kata psikolog yang biasa disapa Dhani itu, Jumat (20/9).

Psikolog lulusan Universitas Padjadjaran itu mengatakan kepribadian dan cara anak dalam menghadapi masalah antara lain dipengaruhi oleh kebiasaan yang dibangun orangtua sejak dini.

Baca juga : Orangtua Disarankan Hindari Komunikasi Agresif dan Pasif dengan Anak

"Kebiasaan mendengarkan anak dan berdialog terbuka dapat membantu anak memiliki pengalaman positif dalam menyampaikan pendapatnya," kata Dhani, yang tergabung dalam Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia (Approdi).

Dhani mengemukakan pentingnya orangtua membangun komunikasi positif dengan anak agar bisa saling memahami.

Menurut dia, potensi konflik akibat perbedaan pandangan dalam keluarga bisa dikurangi kalau kebiasaan komunikasi positif sudah dibangun sejak dini.

Baca juga : Komunikasi yang Baik dengan Orangtua Pegang Peran Penting dalam Perkembangan Anak

"Perbedaan pandangan sangat dimungkinkan, namun kebiasaan yang dilakukan untuk terbuka mendiskusikan dan saling mendengarkan akan dapat mengatasi permasalahan tersebut," katanya.

Kalau kebiasaan komunikasi positif sudah terbangun, orangtua dan anak akan bersedia saling mendengar dan melihat satu masalah dari berbagai
sudut pandang sehingga dapat saling menghargai.

"Kunci dalam membangun komunikasi timbal-balik adalah membangun kebiasaan dari sedini mungkin untuk terbuka berkomunikasi dengan anak,
berdialog, dan saling mendengarkan cerita, pandangan, ataupun berbagai pengalaman yang dialami anak juga orangtua," kata Dhani.

Dia mengemukakan perbedaan pendapat di antara anggota keluarga tidak akan menjadi masalah kalau ada kemauan dari masing-masing anggota keluarga untuk berdialog dan saling mendengarkan penjelasan satu sama lain.

"Sesungguhnya perbedaan pendapat tidak masalah di dalam keluarga, namun membangun keterbukaan untuk saling memahami adalah penting, maka perlu membangun kebiasaan untuk melakukan problem resolution, yaitu penyelesaian masalah dengan berkomunikasi," pungkasnya. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya