Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Pusat Pengembangan Otak dari Maharishi International University, Amerika Serikat, Dr. Fred Travis, Ph.D, menyebut, meditasi dan hipnosis dikenal sebagai salah satu metode relaksasi dan pengelolaan diri yang efektif. Hal itu didasari oleh penelitian tentang respons otak terhadap meditasi dan hypnosis yang telah dilakukannya sejak lama.
"Meditasi mengatasi segala gangguan kecemasan dan stress yang dialami seseorang," terang dia dalam seminar di Fakultas Psikologi UGM yang bertajuk Myths to Science: Brain, Transcendental Meditation, Shamanism, and Integral Transpersonal Hypnosis pada Kamis (19/9).
Menurut dia, seiring berjalannya waktu, otak manusia lambat laun mengalami penurunan kemampuan. Pada usia 10-18 tahun, otak mulai kehilangan konektivitas antara satu sel dengan yang lain. Ini dibuktikan dengan jumlah koneksi sel otak yang lebih banyak ditemukan pada anak-anak dibanding orang dewasa.
Baca juga : Mikroalga Euglena sp Berpotensi Cegah Stunting
"Anak memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Proses adaptasi tersebut menyebabkan koneksi sel otak putus ketika tidak digunakan," jelasnya.
Namun, melalui meditasi transcendental, fungsi otak bisa meningkat, bahkan jika seseorang telah memasuki usia di atas 20 tahun. "Saya meneliti pola aktivitas otak dari seseorang yang bermeditasi selama beberapa bulan, dengan yang sudah bermeditasi selama puluhan tahun. Hasilnya tidak ada bedanya, ini mengejutkan saya," jelas dia.
Selain itu, proses meditasi juga bermanfaat bagi fungsi kognitif otak. Seseorang tidak memerlukan waktu lama dalam bermeditasi untuk meningkatkan fungsi otak.
Baca juga : Relaksasi dengan Aromaterapi Bantu Meredakan Stres
"Penemuan ini tentunya menjadi peluang baru dalam metode pengelolaan mental diri," katanya.
Ia juga mengatakan, manusia sangat adaptif, sekaligus reflektif terhadap lingkungannya. Itulah yang menjelaskan mengapa manusia bisa dengan mudah mengalami stress, gangguan kecemasan, dan gangguan psikologis lainnya.
"Kita bisa lihat refleksi matahari dalam gelas air ini sebagaimana diri kita. Kita memiliki jati diri sendiri, namun dengan adanya lingkungan atau faktor eksternal yang mempengaruhi, maka itu membentuk karakter kita," tutup Fred. (H-2)
Fotografer asal Seoul, Kim Seunggu, mendokumentasikan keseimbangan antara tekanan hidup dan momen santai masyarakat Korea melalui proyeknya, Better Days.
Bertepatan dengan akhir tahun, ada baiknya Jelita mempertimbangkan cara-cara stress management yang tepat untuk menyambut kehidupan di 2025 yang less stress dan lebih tenang.
Para peneliti menyarankan terapi relaksasi seperti yoga, musik, relaksasi otot progresif, relaksasi napas dalam, dan hipnosis untuk mengurangi risiko stres dan kecemasan pada ibu hamil.
Relaksasi ialah proses merilekskan otot-otot yang mengalami ketegangan atau mengendorkan otot-otot tubuh serta pikiran agar tercapai kondisi yang nyaman.
Hari ini menjadi hari yang tepat untuk berhenti sejenak dari rutinitas untuk bernafas dan menikmati hidup. Selamat hari relaksasi.
Dalam konteks Indonesia, kebijakan publik sering kali menjadi paradoks yang menyakitkan, alih-alih menyelesaikan masalah justru melahirkan konflik baru.
25 Mahasiswa Peternakan UGM Diturunkan untuk Memastikan Kualitas Hewan Kurban di Kota Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada, yang meneguhkan jati diri sebagai Universitas Pancasila berkomitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan melakukan pengembangan keilmuan.
Perguruan tinggi perlu menggandeng industri untuk membantu menciptakan pasar, memproduksi, dan menyalurkannya ke konsumen.
Saat ini, besaran UKT masih mengacu pada ketentuan tahun 2023 dengan nominal tertinggi setara dengan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) masing-masing program studi
Ia menjelaskan, pendampingan yang diberikan Fakultas Hukum UGM dilakukan sampai akhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved