Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DIREKTUR Pusat Pengembangan Otak dari Maharishi International University, Amerika Serikat, Dr. Fred Travis, Ph.D, menyebut, meditasi dan hipnosis dikenal sebagai salah satu metode relaksasi dan pengelolaan diri yang efektif. Hal itu didasari oleh penelitian tentang respons otak terhadap meditasi dan hypnosis yang telah dilakukannya sejak lama.
"Meditasi mengatasi segala gangguan kecemasan dan stress yang dialami seseorang," terang dia dalam seminar di Fakultas Psikologi UGM yang bertajuk Myths to Science: Brain, Transcendental Meditation, Shamanism, and Integral Transpersonal Hypnosis pada Kamis (19/9).
Menurut dia, seiring berjalannya waktu, otak manusia lambat laun mengalami penurunan kemampuan. Pada usia 10-18 tahun, otak mulai kehilangan konektivitas antara satu sel dengan yang lain. Ini dibuktikan dengan jumlah koneksi sel otak yang lebih banyak ditemukan pada anak-anak dibanding orang dewasa.
Baca juga : Mikroalga Euglena sp Berpotensi Cegah Stunting
"Anak memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Proses adaptasi tersebut menyebabkan koneksi sel otak putus ketika tidak digunakan," jelasnya.
Namun, melalui meditasi transcendental, fungsi otak bisa meningkat, bahkan jika seseorang telah memasuki usia di atas 20 tahun. "Saya meneliti pola aktivitas otak dari seseorang yang bermeditasi selama beberapa bulan, dengan yang sudah bermeditasi selama puluhan tahun. Hasilnya tidak ada bedanya, ini mengejutkan saya," jelas dia.
Selain itu, proses meditasi juga bermanfaat bagi fungsi kognitif otak. Seseorang tidak memerlukan waktu lama dalam bermeditasi untuk meningkatkan fungsi otak.
Baca juga : Relaksasi dengan Aromaterapi Bantu Meredakan Stres
"Penemuan ini tentunya menjadi peluang baru dalam metode pengelolaan mental diri," katanya.
Ia juga mengatakan, manusia sangat adaptif, sekaligus reflektif terhadap lingkungannya. Itulah yang menjelaskan mengapa manusia bisa dengan mudah mengalami stress, gangguan kecemasan, dan gangguan psikologis lainnya.
"Kita bisa lihat refleksi matahari dalam gelas air ini sebagaimana diri kita. Kita memiliki jati diri sendiri, namun dengan adanya lingkungan atau faktor eksternal yang mempengaruhi, maka itu membentuk karakter kita," tutup Fred. (H-2)
Relaksasi yang cepat dan mudah juga kini jadi solusi praktis bagi masyarakat Ibu Kota yang sibuk bekerja dan tidak memiliki banyak waktu.
Banyak orang fokus pada durasi dan intensitas latihan, namun lupa bahwa tubuh juga perlu pemulihan yang tepat.
Fotografer asal Seoul, Kim Seunggu, mendokumentasikan keseimbangan antara tekanan hidup dan momen santai masyarakat Korea melalui proyeknya, Better Days.
Bertepatan dengan akhir tahun, ada baiknya Jelita mempertimbangkan cara-cara stress management yang tepat untuk menyambut kehidupan di 2025 yang less stress dan lebih tenang.
Para peneliti menyarankan terapi relaksasi seperti yoga, musik, relaksasi otot progresif, relaksasi napas dalam, dan hipnosis untuk mengurangi risiko stres dan kecemasan pada ibu hamil.
Relaksasi ialah proses merilekskan otot-otot yang mengalami ketegangan atau mengendorkan otot-otot tubuh serta pikiran agar tercapai kondisi yang nyaman.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan isi hatinya soal tuduhan ijazah palsu dalam acara reuni ke-45 Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Potasium bisa dijadikan indikator baru dalam pemantauan aktivitas vulkanik, terutama untuk menilai potensi terjadinya letusan besar yang memicu pembentukan kaldera.
Universitas Gadjah Mada (UGM) menanggapi pernyataan mantan Rektor UGM, Sofian Effendi, dalam sebuah video YouTube yang meragukan keaslian ijazah Presiden Joko Widodo
PIhak UGM menyayangkan pihak yang mengiring opini soal pernyataan Mantan Rektor UGM Prof Sofian Effendi soal ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Tim The Valuator terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria UGM angkatan 2022, yaitu Rafael Wicaksono Hadi, Victorius Chendryanto, dan Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved