Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
DALAM proses menyusui, salah satu tantangan yang sering dihadapi ibu adalah kapan waktu yang tepat untuk memperkenalkan botol pada bayi. Diskusi mengenai bingung puting sering kali muncul dalam konteks ini.
Bingung puting adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi di awal-awal kehidupannya. Ini terjadi ketika bayi mengalami kesulitan dalam beralih antara menyusu dari payudara ibu dan menyusu dari botol.
Bahkan terkadang ada beberapa kasus ketika bayi menolak untuk menyusu langsung dari payudara. Meski begitu, kondisi bingung puting ini tidak dialami semua bayi, ada beberapa bayi yang dapat menyusu dengan baik di payudara, tanpa mengalami masalah ini ketika beralih ke botol (dot).
Baca juga : Ibu yang Minim Persiapan Bisa Sebabkan Proses Menyusui tidak Lancar
Menurut dokter spesialis anak I.G.A.N Partiwi, waktu ideal untuk memperkenalkan botol pada bayi adalah antara usia 6 hingga 8 minggu. Namun, ini sangat tergantung pada bentuk dan kondisi puting ibu.
"Idealnya minimal 6-8 minggu. Tapi tergantung puting ibu," ucapnya.
"Yang gampang itu, kalau puting ibunya kaya botol, itu gampang dan biasanya 6 hingga 8 minggu. Tapi kalau puting ibunya inverted (tertarik ke dalam) itu 6 minggu belum tentu nongol. Sekali dikasi juga langsung bingung puting dia," imbuhnya
Baca juga : Tips Naikkan Produksi ASI, Panduan Ibu Menyusui
Dengan demikian, Tiwi, sapaan akrabnya, mengatakan, memperkenalkan botol terlalu dini bisa membuat bayi bingung puting, sehingga disarankan untuk menunggu hingga usia minimal 6 minggu.
Pada periode ini, bayi masih dalam tahap penyesuaian dengan proses menyusui serta eksplorasi dan adaptasi terhadap dunia luar.
Menyusui pada tahap ini juga penting untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan yang mirip dengan lingkungan rahim ibu.
Baca juga : Tanda Bayi sudah Kenyang, Kenali Sinyal si Kecil
"Kalau bisa jangan kurang dari 6 minggu, karena di sana bukan hanya proses menyusui itu penting, tapi eksplorasi bayi dan adaptasi itu belum selesai. Jadi dia itu sebetulnya pelukan itu (saat menyusui) kaya menggantikan rahim sebetulnya," ungkap Tiwi.
Dalam memilih botol bayi yang tepat, tidak ada tips untuk memilihnya. Tiwi mengatakan, "Kita engga bisa bilang oh pakai merek ini, engga bisa. Bayi yang nentuin."
Preferensi bayi dalam memilih dot atau botol susu sangat bervariasi dan sering kali bergantung pada kepekaan masing-masing bayi.
Baca juga : Kadar Kolesterol Tinggi dalam ASI Berfungsi Melindungi Bayi
Ada bayi yang tidak mau menggunakan dot meskipun berbagai jenis dot sudah dicoba, yang mungkin disebabkan oleh bau atau aroma tertentu dari ibunya, bukan hanya oleh desain botol itu sendiri.
"Sebetulnya bayinya yang milih. Ada bayi yang dikasih dot macam-macam aja engga mau. Jadi preferance bayi itu harus diperhatikan. Engga semua sama. Kadang-kadang mereka itu mungkin bukan botolnya yang memengaruhi. Tapi, bau ibunya," jelas Tiwi.
Bahkan, kata Tiwi, ada beberapa bayi sangat sensitif terhadap perubahan, dan ada juga bayi yang gampang beradaptasi.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan preferensi bayi dan memahami bahwa tidak ada satu merek atau jenis dot yang cocok untuk semua bayi. (Z-1)
Ibu yang tidak bisa menyusui anaknya secara langsung atau yang tidak menikah dan tidak memiliki anak, memiliki risiko yang lebih besar terhadap kanker payudara dibandingkan yang menyusui.
ASI tidak hanya menyediakan nutrisi yang lengkap dan seimbang, tetapi juga mengandung faktor imunologis yang esensial seperti antibodi, sel imun, dan protein khusus.
Proses menyusui bayi umumnya melibatkan tiga langkah utama, yaitu melekat, menghisap, dan menelan.
SAAT menyusui, seorang ibu harus memerhatikan makanan yang dikonsumsinya. Terdapat beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi. Apakah minuman soda boleh?
APA kamu pernah suka menyantap rendang di masa kehamilan atau menyusui? Ternyata rendang bukan cuma makanan enak, tetapi juga bisa membuat ASI (air susu ibu) menjadi banyak.
SEBANYAK 4.400 sampah botol plastik dengan berat setara 82 kilogram berhasil terkumpul selama tiga hari pelaksanaan BCA Expo 2024 di ICE BSD, Tangerang, 16-18 Agustus lalu.
Jakarta Fair Kemayoran menjadi ajang untuk memperkenalkan inisiatif daur ulang botol plastik yang inovatif
Sampah plastik di Indonesia terus meningkat karena gaya hidup instan dan serba cepat yang mengandalkan kemasan plastik untuk makanan dan minuman.
Novak Djokovic, petenis nomor satu dunia, mengalami insiden ketika terkena botol air di kepala usai menang pada babak kedua di Internazionali BNL d'Italia di Roma.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved