Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETIKA pasangan suami istri hendak menjalani program kehamilan, biasanya mereka mempertimbangkan sejumlah pilihan metodenya. Pilihan tersebut antara lain inseminasi intrauterin (IUI) dan in vitro fertilization (IVF) alias bayi tabung. Keduanya sama-sama bertujuan mengatasi masalah kesuburan (infertilitas) dan memfasilitasi kehamilan. Namun, pendekatan keduanya berbeda secara signifikan. Memahami perbedaan antara IUI dan IVF dapat membantu pasangan dalam memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka.
“IUI melibatkan penempatan sperma yang telah diproses dan langsung ditempatkan ke rahim pada masa ovulasi. Tujuannya, untuk meningkatkan kemungkinan sperma bertemu dengan sel telur (pembuahan) secara alami. Proses ini relatif sederhana dan sering digunakan ketika ada masalah dengan kualitas sperma atau gangguan ovulasi ringan,” terang dokter subspesialis fertilitas dan endokrinologi reproduksi RS Siloam Lippo Village Karawaci, dr. FC. Christofani Ekapatria, Sp.OG, Subsp. FER, beberapa waktu lalu.
Sebaliknya, lanjut dr. Christofani, IVF merupakan prosedur yang lebih kompleks yang memerlukan stimulasi ovarium untuk menghasilkan banyak sel telur, yang kemudian diambil secara langsung dari ovarium dan dipertemukan dengan sperma di laboratorium untuk pembuahan. Embrio yang terbentuk kemudian ditanam dalam rahim.
Baca juga : Dua Teknologi Ini Tingkatkan Keberhasilan Bayi Tabung
IVF biasanya menjadi pilihan ketika IUI tidak berhasil atau ada kondisi kesuburan yang lebih serius, seperti saluran telur yang tersumbat atau masalah genetik. “Dengan kata lain, IUI bekerja dengan metode yang kurang invasif, sedangkan IVF menawarkan solusi lebih menyeluruh dengan teknologi laboratorium untuk membantu proses pembuahan dan transfer embrio ke rahim,” imbuh dr. Christofani.
Dokter Christofani menjelaskan, IVF memiliki beberapa keunggulan utama. Pertama, IVF memungkinkan dokter untuk mengendalikan dan memantau setiap tahap pembuahan dan perkembangan embrio di laboratorium, meningkatkan peluang sukses. Kedua, IVF memungkinkan penggunaan teknologi mutakhir, seperti Preimplantation Genetic Testing yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan dan mengurangi risiko kelainan genetik. Ketiga, IVF sering digunakan ketika metode yang lebih sederhana seperti IUI tidak berhasil dan dapat membantu pasangan dengan berbagai masalah kesuburan, termasuk gangguan genetik atau masalah struktural pada rahim.
Proses bayi tabung diawali konsultasi pasangan suami istri dengan dokter. Pasangan yang tertarik menjalani IVF akan menjalani evaluasi menyeluruh, termasuk pemeriksaan riwayat medis dan tes diagnosis, seperti tes hormon, USG transvaginal, dan analisis sperma. Evaluasi mendalam ini dilakukan untuk menentukan penyebab masalah kesuburan. Lalu, berdasarkan hasil evaluasi, dokter akan menyusun rencana pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi spesifik pasangan.
Baca juga : Bayi Tabung Idealnya Dilakukan Sebelum Istri Berusia 35 Tahun
“Rencana ini mencakup jadwal stimulasi ovarium, pengambilan sel telur, dan transfer embrio. Kemudian, pasangan akan mendapatkan informasi lengkap tentang prosedur IVF, termasuk kemungkinan risiko dan komplikasi. Konseling psikologis juga ditawarkan untuk membantu pasangan mempersiapkan proses ini secara emosional,” jelas dokter subspesialis fertilitas dan endokrinologi reproduksi RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr. M. Aerul Chakra Alibasya, Sp.OG, Subsp. FER.
Usia istri/perempuan berperan penting dalam kualitas embrio dan keberhasilan prosedur IVF. Setelah perempuan berusia 35 tahun, kuantitas dan kualitas sel telurnya akan menurun secara signifikan. Hal itu berdampak langsung pada penurunan tingkat keberhasilan IVF. Oleh karena itu, pengambilan keputusan lebih awal menjadi sangat penting, terutama jika usia pasangan sudah tak muda lagi.
“Secara umum, faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan bayi tabung antara lain usia pasien, kualitas embrio, dan penyebab gangguan kesuburan. Di grup RS Siloam sendiri tingkat keberhasilannya mencapai 42% pada 2023 lalu, lebih tinggi daripada angka nasional yang sebesar 25%,” kata dr. Aerul.
Ia menyarankan pasangan suami istri mempertimbangkan IVF sebagai pilihan perawatan kesuburan jika metode perawatan kesuburan lain, seperti obat-obatan atau inseminasi buatan, tidak kunjung membuahkan hasil setelah periode waktu tertentu. “Kondisi medis spesifik seperti kerusakan pada saluran telur, endometriosis berat, atau masalah jumlah dan kualitas sperma juga dapat menjadi indikasi bagi pasangan untuk memilih IVF,” pungkas dr. Aerul. (B-1)
Pelajari faktor yang memengaruhi daya tahan sperma, termasuk penyimpanan beku dan cara meningkatkan kualitas sperma.
Penjelajah gua temukan artefak kuno diduga digunakan dalam ritual kesuburan di Gua Tlayócoc, Meksiko. Artefak diperkirakan berasal dari era Pascaklasik.
Puasa dapat meningkatkan keseimbangan hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron, serta mendukung ovulasi yang sehat dengan menurunkan resistensi insulin.
Hasil aktivitas biologis yang dilakukan hewan, jamur, dan mikroorganisme memengaruhi kesuburan, tekstur, dan kegemburan tanah. Berikut uraian tentang beberapa peran organisme tanah.
Azoospermia, atau sering disebut sebagai kondisi sperma kosong, adalah salah satu gangguan kesuburan pada pria yang kerap tidak terdeteksi.
Penyakit gondongan atau mumps adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis yang terletak di bawah telinga.
Semakin muda seorang perempuan akan semakin besar kemungkinan untuk memiliki anak melalui bayi tabung, karena kualitas dan jumlah sel telurnya masih normal.
Gaya hidup modern, stres, serta makanan yang tidak sehat berpengaruh terhadap angka keberhasilan program bayi tabung untuk mendapatkan anak.
Program bayi tabung (IVF) menjadi harapan banyak pasangan yang kesulitan memiliki anak. Namun, dokter spesialis kandungan, Mila Maidarti, menegaskan bahwa keberhasilan bayi tabung.
Bayi tabung, atau in vitro fertilization (IVF), kini menjadi solusi utama bagi pasangan yang kesulitan memiliki keturunan.
Pasangan Roro Senduretno dan Purnomo Sigit yang telah menikah selama lima tahun ini akhirnya menyambut buah hati pertama mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved