Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GURU Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Prof Rini Sekartini mengatakan imunisasi polio dapat diberikan kepada anak berkebutuhan khusus dengan gejala gangguan perilaku, seperti autisme.
"Anak berkebutuhan khusus ada juga terkait gangguan perilaku, misalnya anak autisme, ADHD, apakah aman diberikan polio tetes? Itu aman, silakan ya, bisa dia karena sehat secara fisik enggak ada masalah," kata Rini, dikutip Kamis (25/7).
Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengatakan anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi.
Baca juga : PIN Polio, Anak dengan Autisme Bisa Ikut Serta
Hal itu disampaikan kepada masyarakat agar jangan sampai orangtua tidak memberikan imunisasi lengkap kepada anak berkebutuhan khusus terkait gangguan perilaku.
Adapun yang tidak dapat diberikan imunisasi polio adalah anak berkebutuhan khusus dengan gangguan medis seperti ginjal, kelainan darah, dan lain-lain.
"Kecuali dia ada penyakit medis lainnya yang memang kontraindikasi tentunya," kata Rini.
Baca juga : Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas
Orangtua dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai imunisasi yang efektif mencegah penyakit yang mengakibatkan kelumpuhan permanen itu.
Cakupan imunisasi pada anak sempat menurun drastis pada 2021 sebagai imbas dari pandemi covid-19. Untuk itu, Kementerian Kesehatan bersama IDAI menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di 27 provinsi.
PIN polio tahap kedua itu dilaksanakan karena Indonesia masih dalam kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit polio.
Baca juga : IDAI Sebut KLB Polio di Jawa Bakal Jadi Bom Waktu
KLB polio terjadi di Papua sejak 2022. Pelaksanaan imunisasi polio ditargetkan bisa mencapai minimal 95% untuk mencapai kekebalan kelompok. Artinya, 5% sisanya merupakan anak yang ditunda pemberiannya.
"Cakupan imunisasi yang tinggi dapat mengendalikan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, tetapi jika cakupannya menurun di bawah 60%, Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat muncul kembali," ujar Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso.
Imunisasi akan dilangsungkan selama sepekan ke depan untuk anak usia 0 hingga 7 tahun di posyandu, puskesmas, dan lokasi lain yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. (Ant/Z-1)
PELAKSANAAN imunisasi kejar Japanese Encephalitis (JE) dinilai penting sebagai upaya melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
Menteri Kesehatan AS Robert F. Kennedy Jr. memecat 17 anggota Komite Penasihat Praktik Imunisasi (ACIP), dengan alasan konflik kepentingan.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
IMUNISASI anak wajib diberikan pada bayi baru lahir hingga individu usia 18 tahun. Kementerian Kesehatan mewajibkan vaksinasi pada anak untuk melindungi buah hati
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
PENULARAN difteri di Jawa Barat menjadi perhatian dari Universitas Airlangga. Lima pulau terbesar di Indonesia dengan kasus difteri tertinggi adalah Jawa dengan 474 kasus dan 26 kematian.
Pada 12 April 1955, dunia menyaksikan tonggak sejarah dalam bidang kesehatan dengan pengumuman vaksin polio yang dikembangkan oleh Dr. Jonas Salk.
Hari Polio Sedunia, yang diperingati setiap tahun pada 24 Oktober, merupakan inisiatif global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang polio
HAMPIR 443.000 anak-anak menerima dosis pertama vaksin polio di Jalur Gaza, Palestina, dan sedang menunggu persetujuan Israel untuk koordinasi akses ke tujuh wilayah tambahan.
Badan-badan PBB yang terlibat sekarang berharap untuk memperluas kampanye ke wilayah utara dan selatan yang paling terkena dampak dalam dua tahap berikutnya.
Dalam tenda dekat Kota az-Zawayda di Gaza Tengah, Nevin Abu al-Jidyan, 35, duduk di lantai di samping anak bungsunya, Abdul Rahman, yang terbaring di kursi bayi plastik. Anaknya mengidap polio.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (3/9) telah melampaui target vaksinasi polio di Gaza pada hari ketiga kampanye massal tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved