Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Imunisasi Polio Bisa Diberikan kepada Anak Penyandang Autisme

Basuki Eka Purnama
25/7/2024 08:30
Imunisasi Polio Bisa Diberikan kepada Anak Penyandang Autisme
Anak-anak PAUD mendapatkan imunisasi polio tetes saat pelaksanaan PIN Polio 2024 di Posyandu Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.(MI/Usman Iskandar)

GURU Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Prof Rini Sekartini mengatakan imunisasi polio dapat diberikan kepada anak berkebutuhan khusus dengan gejala gangguan perilaku, seperti autisme.

"Anak berkebutuhan khusus ada juga terkait gangguan perilaku, misalnya anak autisme, ADHD, apakah aman diberikan polio tetes? Itu aman, silakan ya, bisa dia karena sehat secara fisik enggak ada masalah," kata Rini, dikutip Kamis (25/7).

Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengatakan anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi. 

Baca juga : PIN Polio, Anak dengan Autisme Bisa Ikut Serta

Hal itu disampaikan kepada masyarakat agar jangan sampai orangtua tidak memberikan imunisasi lengkap kepada anak berkebutuhan khusus terkait gangguan perilaku.

Adapun yang tidak dapat diberikan imunisasi polio adalah anak berkebutuhan khusus dengan gangguan medis seperti ginjal, kelainan darah, dan lain-lain.

"Kecuali dia ada penyakit medis lainnya yang memang kontraindikasi tentunya," kata Rini.

Baca juga : Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas

Orangtua dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai imunisasi yang efektif mencegah penyakit yang mengakibatkan kelumpuhan permanen itu.  

Cakupan imunisasi pada anak sempat menurun drastis pada 2021 sebagai imbas dari pandemi covid-19. Untuk itu, Kementerian Kesehatan bersama IDAI menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di 27 provinsi.

PIN polio tahap kedua itu dilaksanakan karena Indonesia masih dalam kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit polio.

Baca juga : IDAI Sebut KLB Polio di Jawa Bakal Jadi Bom Waktu

KLB polio terjadi di Papua sejak 2022. Pelaksanaan imunisasi polio ditargetkan bisa mencapai minimal 95% untuk mencapai kekebalan kelompok. Artinya, 5% sisanya merupakan anak yang ditunda pemberiannya.

"Cakupan imunisasi yang tinggi dapat mengendalikan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, tetapi jika cakupannya menurun di bawah 60%, Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat muncul kembali," ujar Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso.

Imunisasi akan dilangsungkan selama sepekan ke depan untuk anak usia 0 hingga 7 tahun di posyandu, puskesmas, dan lokasi lain yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya