Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PIN Polio, Anak dengan Autisme Bisa Ikut Serta

Gana Buana
23/7/2024 20:15
PIN Polio, Anak dengan Autisme Bisa Ikut Serta
PIN Polio(Freepik)

GURU Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rini Sekartini, menyatakan bahwa imunisasi polio aman untuk diberikan kepada anak berkebutuhan khusus, termasuk yang mengalami gangguan perilaku seperti autisme.

"Anak berkebutuhan khusus yang memiliki gangguan perilaku, misalnya autisme atau ADHD, tetap bisa diberikan imunisasi polio tetes. Imunisasi ini aman karena mereka sehat secara fisik," ujar Rini dikutip dari Antara, Selasa (23/7).

Sebagai Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Rini menekankan bahwa anak berkebutuhan khusus harus mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar mereka, termasuk imunisasi.

Baca juga : PIN Polio Putaran Kedua Cerminan Orangtua Abai Imunisasi

Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan pemberian imunisasi lengkap kepada anak dengan gangguan perilaku.

Namun, imunisasi polio tidak dapat diberikan kepada anak berkebutuhan khusus yang memiliki gangguan medis seperti penyakit ginjal atau kelainan darah.

"Imunisasi polio tidak diberikan jika anak memiliki kondisi medis lain yang merupakan kontraindikasi," tambah Rini.

Baca juga : Kelumpuhan akibat TB Tulang dan Polio, Apa Perbedaannya?

Orang tua disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak guna memperoleh informasi lebih lanjut mengenai imunisasi yang efektif dalam mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.

Cakupan imunisasi pada anak menurun drastis pada tahun 2021 akibat pandemi covid-19. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua di 27 provinsi.

PIN Polio tahap kedua ini dilaksanakan karena Indonesia masih dalam kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit polio. KLB polio terjadi di Papua sejak tahun 2022. Target imunisasi polio kali ini adalah mencapai cakupan minimal 95 persen untuk mewujudkan kekebalan kelompok, dengan 5% lainnya merupakan anak yang ditunda pemberiannya.

"Cakupan imunisasi yang tinggi dapat mengendalikan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Namun, jika cakupannya menurun di bawah 60%, Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat muncul kembali," ujar Ketua IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso.

Imunisasi akan dilaksanakan selama sepekan ke depan untuk anak usia 0 hingga 7 tahun di posyandu, puskesmas, dan lokasi lain yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya