Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DI tengah kesibukan kehidupan sehari-hari, kita sering melihat orang-orang yang tampak terputus dari dunia sekitarnya. Pernah melihat orang yang naik kereta api tetapi sepanjang perjalanan ia hanya bermain game? Padahal kereta sementara melintasi lembah dengan pepohonan hijau dan gunung-gunung biru dikejauhan. Sangat indah dan mempesona.
Alih-alih menyerap keindahan dan kesejukan dari pemandangan yang ada, sang penumpang justru terpaku pada permainan game di hand-phonenya. Kesempatan untuk mengagumi dan merasakan keindahan terlewat begitu saja. Ia digantikan oleh daya tarik semu dan sementara dari digital game.
Atau pernah melihat orang yang datang ke pesta namun duduk menyendiri dan bermain hand phone? Ia tidak bergaul dan bercengkerama dengan orang lain. Ia tidak meng-inherenkan dirinya dengan suasana pesta yang ada. Orang-orang seperti ini sementara mengalami absence of mindfullness. Ia kehilangan keterlibatan atas dunia sekelilingnya.
Baca juga : Jangan Sepelekan Stres saat Hamil! Ini Gejala dan Cara Mengatasinya
Menurut Iqbal Mochtar, pengurus PB IDI, PP IAKMI dan Ketua Perhimpunan Dokter Indonesia di Timur Tengah, mindfullness adalah keterlibatan adekuat terhadap situasi sekeliling. Kesadaran untuk hadir dan terlibat secara dalam dengan momen yang sementara terjadi. Saat di kereta ia benar-benar menikmati pemandangan yang indah; saat ke pesta ia aktif berkomunikasi dengan bercengkerama dengan orang lain.
"Orang mindfullness adalah individu yang aktif memperhatikan dan menghargai dunia di sekitar, baik pemandangan indah saat perjalanan kereta atau dinamika percakapan dengan orang lain. Mindfullness memainkan peran sangat penting dalam menyegarkan pikiran dan semangat," kata Iqbal.
Ia memungkinkan manusia keluar dari aktivitas rutin dan monoton kehidupan, termasuk aktivitas berulang rumah, kantor, atau tempat lain. Dengan mindfullness, individu bisa menyemangati kehidupan dengan kebaruan dan vitalitas, memupuk penyegaran mental dan kreativitas.
Sejumlah penelitian menunjukkan manfaat besar dari mindfullness. Misalnya, mindfulness ternyata berhubungan dengan peningkatan regulasi emosi, perhatian, dan pengendalian diri - yang semuanya dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan mental.
Baca juga : Overthinking Bisa Sebabkan Stres hingga Depresi
Studi lain menunjukkan bahwa praktik mindfullness terbukti efektif dalam mengurangi gejala depresi, kecemasan, dan stres. Juga terbukti meningkatkan proses kognitif dan emosional dan bermanfaat pada berbagai masalah psikologis. Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa mindfullness dapat meningkatkan perubahan struktural otak, terutama daerah yang terlibat dalam perhatian, interosepsi dan regulasi emosional.
Secara keseluruhan, bukti menunjukkan bahwa mindfullness merupakan pendekatan praktis dan mudah untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis. Dengan mindfullness, individu belajar menavigasi tantangan hidup dengan lebih jelas dan penuh ketenangan.
Selain efek piskologis, mindfullness juga memperkuat ikatan sosial. Alih-alih sekadar ada, individu terlibat penuh dengan lingkungannya. Mereka memperhatikan detail-detail halus dari pemandangan, terlibat dalam percakapan yang bermakna untuk memupuk hubungan, dan berpartisipasi sepenuh hati dalam acara sosial.
Baca juga : Gelisah dan Mudah Marah, bisa jadi Tanda Anda Mengalami Kelelahan Welas Asih
"Terjadi pergeseran dari sekedar fenomena ‘ada’ menjadi ‘terlibat penuh’. Hal ini bukan hanya memperkaya pengalaman pribadi tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan hubungan komunitas," ujar dia.
Pada intinya, mindfullness mengajak manusia untuk merangkul kekayaan setiap momen. Ini mendorong manusia untuk hadir sepenuhnya, menikmati keberagaman dan keindahan disekitarnya, serta menghargai sifat temporer dari waktu. "Di dunia di mana gangguan merajalela dan stimuli digital bersaing membajak perhatian manusia, mindfullness menawarkan tempat perlindungan—ruang di mana manusia bisa terhubung kembali dengan diri sendiri dan dunia di sekitar kita," tutur dia.
Mari ber-mindfullness dalam setiap momen kita! (H-2)
Ternyata, terdapat sebuah penelitian baru yang menunjukkan bahwa rajin berolahraga bisa membantu menutunkan tingkat depresi.
“Tepung olahan dapat berkontribusi pada berbagai kondisi kesehatan yang serius, termasuk penambahan berat badan, sindrom metabolik, diabetes dan lainnya,"
Angka kejadian depresi postpartum adalah 1-2 dari 1.000 kelahiran. Sebanyak 25% pada kelahiran bayi pertama (primipara) dan 20% pada perempuan telah melahirkan lebih dari satu kali.
Hipnoterapi adalah kondisi untuk membuat pasoen rileks dengan menembus filter dari alam sadar atau alam bawah sadar.
Ibu yang mengalami baby blues bisa mengalami perubahan emosi seperti menjadi mudah marah, gampang menangis, mudah cemas, dan cepat kelelahan.
Kemacetan di jalan menjadi salah satu tantangan bagi para pemudik. Kondisi ini kerap memicu stres. simak kiat berikut untuk mengatasinya
Perfeksionisme pada remaja perempuan sering kali mengakibatkan stres, tekanan berlebihan, dan keterbatasan dalam kreativitas.
Mengubah fokus dari hasil ke proses, memberikan dorongan positif, dan menetapkan tujuan realistis adalah kunci membantu anak perempuan mengelola perfeksionisme.
Seringkali, bangun di pagi hari dengan perasaan yang tidak enak tanpa alasan yang jelas bisa jadi akibat dari tidur yang kurang nyenyak di malam hari.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah
Dokter spesialis neurologi, dr. Restu Susanti, Sp.N(K). M.Biomed menjelaskan bahwa perempuan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami migrain dibandingkan laki-laki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved