Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
LAGU anak bukan sekadar musik biasa. Lagu anak punya peranan besar terhadap tumbuh kembang anak. Anak-anak belum memiliki kesadaran penuh terhadap sebab akibat dari sebuah perilaku, di situlah lagu anak melalui lirik yang memuat nilai-nilai kehidupan yang positif turut membimbing anak-anak.
"Sering kali kalau kita menyanyikan lagu secara berulang, otomatis menyanyikan lagu secara refleks. Setelah refleks menyanyikan lagu, kata-kata dalam lagu itu terkunci di alam pra sadar kita. Dengan kata-kata terkunci di alam pra sadar kita, itu memengaruhi kondisi psikis kita," kata Psikolog anak Efnie Indrianie, Jumat (19/7).
Itulah pentingnya lagu anak memiliki lirik yang baik, berisi motivasi, dan penanaman nilai-nilai positif. Karena ketika menanamkan nilai itu melalui lagu dan dinyanyikan secara berulang tanpa disadari akan terserap di alam pra sadar.
Baca juga : Picky Eater Berdampak Buruk bagi Tumbuh Kembang Anak
Fenomena lain adalah pola konsumsi konten dan lagu anak melalui internet khususnya Youtube yang didominasi bahasa asing. Sering kali anak-anak terpapar lagu-lagu asing yang bukan menjadi bahasa ibu dalam fase pertama anak berkomunikasi.
Ini menjadi persoalan tersendiri, karena hal itu tidak memberikan dampak terhadap pertumbuhan karakter anak. Singkatnya, mengganti lagu anak berbahasa Indonesia dengan lagu-lagu berbahasa asing tak selalu tepat.
"Lagu-lagu berbahasa asing akan bisa menggantikan lagu-lagu anak Indonesia kalau anak paham liriknya. Kalau anaknya bilingual mungkin dia akan sedikit menangkap artinya. Tetapi jika anak itu monolingual, atau bilingual bukan native," ujar dia.
Baca juga : Picky Eater pada Anak, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ia mencontohkan anak bisa bahasa Jawa dan Indonesia, atau Sunda dan Indonesia, yang akan diserap anak nadanya saja. Tidak menyerap esensi dan arti dari lagu itu karena tidak paham.
Pengamat musik David Tarigan berpendapat popularitas lagu anak sangat tergantung dari hook lagu, dan kemudian bagaimana membuat lagu itu dapat dijangkau anak-anak secara luas melalui mekanisme distribusi dan strategi pemasaran musik.
"Ada persoalan soal distribusi, ada persoalan yang esensial yang memang teknis seperti hook-hook lagu anak, karena lagu anak sangat penting hook dari lagunya. Kalau ingin membuat lagu anak sekali lagi penting membuat hook yang nyangkut di kepala anak. Hal yang mudah diingat," kata David.
Baca juga : Dampak Imunisasi pada Pertumbuhan Kognitif dan Fisik Anak
"Jika memang sudah sesuai dan ada eksposur, bisa saja jadi populer. Tetapi, dalam masa sekarang apakah mungkin pebisnis atau pengusaha mengeluarkan modal atau investasi untuk lagu anak," imbuhnya.
Untuk memantik kembali popularitas dan tren lagu anak dalam industri musik secara umum diperlukan semangat kolektif dari berbagai pihak. Termasuk musisi-musisi dewasa yang punya inisiatif merilis lagu anak.
"Untuk membuat industri lagu anak semarak lagi tidak bisa datang dari satu pihak saja, kalau ada inisiatif yang kolektif, ramai-ramai kembali meramaikan lagu anak dengan disadari secara sengaja atau tidak, itu mungkin menarik," pungkasnya. (H-2)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Selain berdampak pada asupan nutrisi, bibir sumbing yang disertai kelainan langit-langit mulut juga dapat menghambat kemampuan bicara anak.
2 dari 3 anak di Indonesia mengalami kekurangan zat besi sehingga dapat menghambat tumbuh kembang dan kecerdasan kognitifnya.
Menurut Unicef, selain membangun kedekatan, bonding dengan anak bisa meningkatkan kecerdasan emosional dan rasa percaya diri.
Orangtua seringkali mengabaikan hal-hal kecil yang terlihat sepele terkait kesehatan balita. Padahal, hal-hal tersebut sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak
Paparan berlebih terhadap sinar UV dapat menimbulkan masalah kulit di kemudian hari. Karena itu, penting bagi orang tua memberikan perlindungan terbaik dengan skincare anak yang tepat.
Ketika anak usia di bawah 2 tahun berdiri maka wajar jika tungkainya masih kelihatan bengkok. Jika tak kunjung membaik harus segera dibawa ke dokter
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved