Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
IMUNISASI merupakan salah satu langkah krusial dalam menjaga kesehatan anak-anak, tidak hanya melalui perlindungan terhadap penyakit infeksi. Ini juga berdampak positifnya terhadap pertumbuhan kognitif dan fisik mereka.
Berdasarkan bukti ilmiah yang terkumpul, berikut ini adalah beberapa cara di mana imunisasi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan anak-anak:
Imunisasi efektif dalam melindungi anak-anak dari berbagai penyakit infeksi yang dapat menyebabkan komplikasi serius.
Baca juga : Imunisasi Bisa Cegah Keparahan Saat Terpapar Penyakit Infeksi
Misalnya, vaksin polio mencegah penyakit ini yang bisa mengakibatkan kelumpuhan permanen pada anak-anak.
Anak-anak yang divaksinasi secara rutin cenderung memiliki tingkat kesehatan fisik yang lebih baik.
Mereka lebih jarang sakit dan absen sekolah karena penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi.
Baca juga : Imunisasi dan Jaga Kebersihan Jurus Ampuh Tangkal Infeksi pada Anak
Imunisasi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan kognitif anak-anak dengan melindungi otak dari infeksi yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif.
Anak-anak yang tidak sering sakit karena penyakit infeksi dapat menghadiri sekolah dengan lebih konsisten, mendukung pendidikan dan perkembangan sosial-emosional mereka.
Imunisasi tidak hanya melindungi individu yang divaksinasi, tetapi juga membantu menciptakan kekebalan komunal atau herd immunity.
Baca juga : Cegah Risiko dan Komplikasi Cacar Air pada Anak dengan Imunisasi
Hal ini melindungi individu yang rentan terhadap penyakit, seperti bayi yang terlalu muda untuk divaksinasi atau individu dengan sistem kekebalan yang lemah.
Dengan memberikan imunisasi tepat waktu dan lengkap sesuai dengan jadwal yang disarankan, kita tidak hanya melindungi anak-anak dari penyakit infeksi yang serius, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan mereka secara fisik dan kognitif.
Imunisasi adalah investasi penting dalam kesehatan anak-anak dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan, membantu menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh untuk masa depan.
Sumber:
Untuk mempersiapkan kemandirian anak sebelum masuk SD, berikut tips dari Samanta Elsener yang bisa dilakuakn orangtua:
Sejumlah dampak negatif yang mungkin terjadi pada anak yang masuk Sekolah Dasar (SD) sebelum usia yang tepat.
Usia ideal untuk memulai pendidikan SD bervariasi bagi setiap anak, bergantung pada kesiapan kognitif, perilaku, dan psikososial mereka.
Kualitas udara yang buruk merupakan isu yang semakin mengkhawatirkan di berbagai kota besar di dunia terutama di Indonesia.
TKT lansia dan latihan kognitif untuk lansia dilakukan melalui aktivitas senam otak (brain gym) dan bermain puzzle (puzzle therapy).
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
Terapi untuk mengatasi gangguan tumbuh kembang anak perlu dilakukan secara komprehensif. Bagaimana langkahnya?
Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan, 1 dari 4 anak balita Indonesia mengalami risiko anemia. Cegah dengan kecukupan asupan zat besi.
Kurangi akses media digital atau elektronik dengan memindahkan perangkat elektronik ke ruang yang lebih publik. Sehingga anak-anak akan lebih mudah diawasi.
Pemantauan lingkar kepala sebaiknya dilakukan bersama dengan ukuran ubun-ubun besar.
Risiko alergi pada anak yang masih sering terjadi ternyata belum diikuti dengan pemahaman serta penanganan alergi yang tepat dari orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved