Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BUNDA, stimulasi yang tepat menjadi salah satu faktor penting untuk tumbuh kembang bayi, termasuk kemampuan motoriknya. Perkembangan motorik mencakup kemampuan bayi untuk bergerak dan mengontrol gerakan tubuh. Terkait hal ini, pemilihan popok yang tepat menjadi hal penting agar bayi bisa bergerak nyaman tanpa gangguan.
Penelitian New York University menunjukkan, popok yang terlalu tebal mempengaruhi pergerakan kaki, keseimbangan, dan posisi bayi saat belajar berjalan. Popok dapat menghambat gerakan karena menimbulkan ganjalan di antara kedua tungkai yang menyebabkan anak kesulitan mengatur keseimbangan dan membuat wide stance (pijakan yang terlalu lebar) pada anak yang sedang belajar jalan.
Oleh karena itu, PT Multi Medika Internasional Tbk (MMI), perusahaan terkemuka dalam produk daily dan personal care di Indonesia, mengumumkan kampanye baru yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya stimulasi motorik bayi dan pemilihan popok yang tepat. “Kampanye ini diharapkan dapat membantu orang tua dalam memberikan perawatan terbaik bagi bayi mereka,” ujar CEO MMI, Mengky Mangarek.
Baca juga : Gandeng Dokter dan Rumah Sakit, Makuku Edukasi Para Ibu Seputar Ruam Kulit
Dalam kampanye tersebut, MMI mengadakan sejumlah kegiatan edukasi mengenai perkembangan motorik bayi dengan sejumlah pakar kesehatan anak. Kegiatan edukasi ini antara lain berupa IG live bersama dokter spesialis anak dan workshop edukasi mengenai stimulasi tumbuh kembang anak.
Mengganti popok bayi secara berkala sangat dianjurkan untuk mencegah popok menggembung karena terlalu penuh dengan pipis bayi. Selain itu, saat memilih popok, pertimbangkan bahwa kenyamanan saat dipakai menjadi kunci utama. Popok tidak boleh membatasi gerak pinggul dan lutut si kecil.
“Pemilihan popok berperan penting dalam mendukung kenyamanan dan kesehatan bayi. Popok yang baik harus memberikan kenyamanan maksimal, memiliki daya serap tinggi, dan bebas dari bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi kulit bayi,” imbuh Mengky.
Ia menjelaskan, saat ini teknologi pembuatan popok semakin canggih. Yang terbaru yakni teknologi triple core SAP. Teknologi ini memastikan kulit bayi tetap kering dan nyaman sepanjang hari, mendukung mereka untuk bergerak bebas dan aktif.
“Pilih popok yang berbahan lembut dan ramah kulit bayi, memiliki daya serap tinggi untuk mencegah kebocoran. Selain itu, perhatikan ukurannya agar sesuai dengan pertumbuhan bayi,” saran Mengky. (B-1)
Masalah kulit bayi seperti ruam popok, kemerahan, hingga iritasi, masih menjadi keluhan umum yang sering dihadapi para orangtua.
Jangan panik bila anak anda alami kejang demam. Ini gejala dan penanganannya.
Dokter berhasil mengobati bayi dengan defisiensi CPS1, penyakit genetik langka, menggunakan terapi pengeditan gen.
Bayi yang baru lahir (newborn) membutuhkan waktu tidur yang cukup lama dan terbagi dalam beberapa sesi, karena bayi baru lahir itu memang sebagian besar hidupnya adalah tidur.
Delapan dari 10 ibu mengandalkan rekomendasi dari komunitas parenting sebelum memutuskan pembelian.
Bayi memiliki aroma alami yang sangat menyenangkan, berbeda dengan remaja yang mulai mengalami bau badan akibat perubahan hormon saat memasuki masa pubertas
Bagi bayi yang sudah berusia di atas enam bulan, tambahkan sunscreen pada wajah.
Faktor iklim tropis yang panas dan lembab di Indonesia juga sering menjadi pemicu utama terjadinya ruam kulit dan iritasi pada bayi, terutama di daerah lipatan kulit.
Menjemur bayi di bawah sinar matahari memang memiliki manfaat. Namun bila tidak dilakukan dengan cara yang tepat akan memberikan dampak sebaliknya.
Menjaga kesehatan kulit anak membutuhkan perhatian khusus. Kulit anak, terutama bayi, berbeda dari kulit dewasa dalam hal ketebalan dan sensitivitas.
Bayi dengan dermatitis atopik memiliki sejumlah besar bakteri Staphylococcus Aureus yang hidup di kulitnya.
Berbagai penelitian menunjukkan jika prinsip Less is More tetapyang terbaik bagi bayi, khususnya di usia hitungan minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved