Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENJAGA kesehatan kulit anak membutuhkan perhatian khusus. Kulit anak, terutama bayi, berbeda dari kulit dewasa dalam hal ketebalan dan sensitivitas.
Dalam wawancara eksklusif, Spesialis Kulit dan Kelamin yang mendalami dermatologi anak Triana Agustin menjelaskan, kulit bayi cenderung lebih tipis, lembut, dan mudah teriritasi dibandingkan kulit orang dewasa. Hal ini membuat kulit bayi rentan terhadap paparan zat kimia, bakteri, serta perubahan lingkungan.
“Lapisan perlindungan kulit bayi masih belum matang, sehingga mudah menyerap zat-zat yang diaplikasikan. Ini bisa berbahaya jika tidak dirawat dengan baik,” ujarnya.
Perawatan yang tepat untuk bayi sangat penting, terutama dalam menjaga kelembapan kulit dan mencegah iritasi. Pemilihan produk yang aman dan sesuai untuk kulit bayi adalah langkah utama.
“Salah satu langkah utama adalah menjaga kebersihan dan kelembapan kulit. Pilihlah produk yang berbahan dasar alami dan hindari zat kimia,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa kulit bayi terdiri dari tiga lapisan utama: Epidermis, Dermis, dan Jaringan Subkutis. Meskipun strukturnya sama dengan kulit orang dewasa, kulit bayi lebih rentan karena ikatan antar sel yang lebih lemah.
“Epidermis berfungsi sebagai pelindung mekanik dan proteksi dari sinar ultraviolet. Dermis mengandung kolagen, sedangkan jaringan subkutis menyimpan lemak. Semua ini sangat penting bagi kesehatan bayi,” jelasnya.
Produksi kolagen, elastin, minyak, dan keringat pada kulit bayi belum maksimal, sehingga mereka lebih mudah mengalami ruam atau iritasi akibat gesekan, udara lembab, atau paparan sinar matahari.
Triana juga menyebutkan beberapa masalah kulit yang umum terjadi pada bayi, seperti Miliaria, Dermatitis Atopik, Dermatitis Seboroik, Dermatitis Popok, dan Eksim. Masalah-masalah ini dapat menyebabkan kulit bayi menjadi gatal, merah, dan kering.
Namun, orangtua tidak perlu khawatir berlebihan.
“Terapkan pola hidup bersih dan rutin menjaga kebersihan kulit bayi. Jangan ragu untuk memeriksakan langsung ke dokter jika terlihat gejala iritasi,” tegasnya.
Dengan menyadari pentingnya perawatan kulit, orangtua sebaiknya mulai melakukan perawatan yang tepat sejak dini. Dengan demikian, kesehatan kulit bayi dapat terjaga hingga ia tumbuh dewasa. (Z-10)
Apakah jarang main di luar bikin anak rentan eksim? Udara yang ekstrim misalnya terlalu panas atau terlalu dingin berpengaruh pada pengidap eksim
Bayi dengan dermatitis atopik memiliki sejumlah besar bakteri Staphylococcus Aureus yang hidup di kulitnya.
Bagi bayi yang sudah berusia di atas enam bulan, tambahkan sunscreen pada wajah.
Faktor iklim tropis yang panas dan lembab di Indonesia juga sering menjadi pemicu utama terjadinya ruam kulit dan iritasi pada bayi, terutama di daerah lipatan kulit.
Menjemur bayi di bawah sinar matahari memang memiliki manfaat. Namun bila tidak dilakukan dengan cara yang tepat akan memberikan dampak sebaliknya.
Berbagai penelitian menunjukkan jika prinsip Less is More tetapyang terbaik bagi bayi, khususnya di usia hitungan minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved