Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SALAH satu amalan yang disunahkan Nabi Muhammad SAW yaitu memotong kuku. Ini tentu dimaksudkan untuk lebih menjaga kebersihan jasmani.
Hadis dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Sepuluh perkara yang termasuk dalam fitrah (sunah) yaitu memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung, memotong kuku, membasuh sendi-sendi, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu ari-ari, bersuci dengan air." Berkata Zakaria, berkata Mus'ab, "Aku lupa yang kesepuluh kecuali berkumur."
Penelitian-penelitian kedokteran mengungkapkan kepada kita bahwa kuku yang panjang dapat mengundang penyakit, karena jutaan kuman akan bersarang di bawahnya. Namun ada sejumlah ketentuan dalam urutan memotong kuku, cara menggunting kuku, dan waktu yang utama dalam menggunting kuku. Berikut uraiannya.
Baca juga : Empat Bacaan Doa Iftitah paling Ringkas Mudah Dihafal
Ada perbedaan pendapat ulama dalam urutan memotong kuku.
Menurut Imam An-Nawawi, sunah menggunting kuku bermula dari jari tangan kanan.
a. Kuku tangan.
1. Mulai dari jari telunjuk tangan kanan.
2. Jari tengah tangan kanan.
Baca juga : Wudu sebelum dan setelah Makan, Sunah Rasul yang Terlupakan
3. Jari manis tangan kanan.
4. Jari kelingking tangan kanan (tinggalkan ibu jari tangan kanan).
5. Jari kelingking tangan kiri.
Baca juga : Delapan Sunah Rasulullah SAW saat Mau Tidur
6. Jari manis tangan kiri.
7. Jari tengah tangan kiri.
8. Jari telunjuk tangan kiri.
Baca juga : Keutamaan Salat Tasbih dan Tata Cara Mengerjakannya
9. Ibu jari tangan kiri.
10. Ibu jari tangan kanan.
b. Kuku kaki.
Gunting kuku kaki mulai dari kelingking kanan dan bergerak ke jari-jari lain di sebelah kiri jari kelingking kanan secara berurutan sampai terakhir kelingking kiri.
Berikut memotong kuku versi Syekh Abdul Qadir Jailani. Diriwayatkan dari Sayyidah 'Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Aisyah, ketika engkau memotong kuku mulailah dari:
1. Jari tengah.
2. Jari kelingking.
3. Jempol atau ibu jari.
4. Jari manis.
5. Jari telunjuk.
Sesungguhnya menggunting kuku dengan cara tersebut akan menyebabkan kaya." Ini terdapat dalam Kitab Al-Gun-yah karya Syekh Abdul Qadir Jailani halaman 30-31.
Sebaiknya memulai menggunting kuku dengan membaca bismillah dan selawat Nabi. Alat memotong kuku dapat menggunakan gunting, pisau, atau benda khusus yang tidak menyebabkan mudarat pada kuku atau jari seperti alat pemotong kuku.
Setelah selesai menggunting kuku, sebaiknya segera membasuh tangan dengan air. Ini karena jika seseorang itu menggaruk anggota badan, dikhawatirkan akan menyebabkan penyakit kusta.
Menurut kitab Al-Fatawa Al-Hindiyah dalam Mazhab Hanafi bahwa makruh memotong kuku dengan menggunakan gigi. Pasalnya, ini juga dapat menyebabkan penyakit kusta.
Sebagaimana diriwayatkan dari Annas bin Malik, "Telah ditentukan waktu kepada kami memotong kumis, kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu ari-ari agar tidak membiarkannya lebih dari pada 40 malam."
Adapun menurut Imam Syafii dan ulama-ulama Syafiiyah, sunah menggunting kuku itu sebelum mengerjakan salat Jumat sebagaimana disunahkan untuk mandi, bersiwak, memakai wewangian, berpakaian rapi sebelum pergi ke masjid untuk mengerjakan salat Jumat. (hadis riwayat Muslim).
Dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW. bersabda, "Barang siapa yang mandi pada hari Jumat, bersugi (bersiwak), berwangi-wangian jika memilikinya, dan memakai pakaian yang terbaik, kemudian keluar rumah hingga sampai ke masjid, dia tidak melangkahi orang yang sudah bersaf, kemudian mengerjakan sembahyang apa saja (sembahyang sunat), dia diam ketika imam keluar (berkhutbah) dan tidak berkata-kata hingga selesai mengerjakan sembahyang, maka jadilah penebus dosa antara Jumat itu dan Jumat sebelumnya." (Riwayat Ahmad).
Berkata Abu Hurairah RA, "Nabi Muhammad SAW memotong kuku dan menggunting misai pada Jumat sebelum baginda keluar untuk bersembahyang." (Riwayat al-Bazzar dan al-Tabrani).
Ada hadis menerangkan terkait menggunting kuku pada hari-hari berikut.
1. Memotong kuku pada Minggu, niscaya keluar kekayaan dan masuk kemiskinan.
2. Memotong kuku pada Senin, niscaya akan keluar gila dan masuk sehat.
3. Memotong kuku pada Selasa, niscaya keluar darinya sehat dan masuk penyakit.
4. Memotong kuku pada Rabu, niscaya keluar kekayaan dan masuk kemiskinan.
Di dalam kitab Hasyiyah Bajuri 'ala Ibn Qasim Al Ghuzzi diterangkan hal lain terkait.
1. Menggunting kuku pada Sabtu menimbulkan penyakit yang menggerogoti tubuh.
2. Menggunting kuku pada Minggu menyebabkan hilangnya berkah.
3. Menggunting kuku pada Senin menjadi orang alim lagi fadhil (pintar dan utama).
4. Menggunting kuku pada Selasa menyebabkan kebinasaan.
5. Menggunting kuku pada Rabu menyebabkan buruk akhlak.
6. Menggunting kuku pada Kamis mendatangkan kekayaan.
7. Menggunting kuku pada Jumat menambah ilmu dan sifat santun.
Kesimpulannya, waktu terbaik untuk memotong kuku yaitu Senin, Kamis, dan Jumat. Ini karena ketiga waktu sering digunakan untuk ibadah, seperti puasa, salat Jumat, dan lainnya.
Para ulama juga menyampaikan bahwa menggunting kuku pada Kamis sore dapat menghilangkan kefakiran. Contoh, "Barang siapa yang ingin selamat dari kefakiran, sakit buta, lepra, dan stres, hendaknya memotong kuku pada Kamis setelah Ashar." Ini termaktub dalam Kitab I'anah At-Thalibin Juz 2 halaman 85.
"Barang siapa yang ingin aman dari kefakiran dan kebutaan/kerasnya hati, penyakit barash (lepra, kusta), dan gila, hendaklah ia memotong kukunya pada Kamis setelah Ashar." Ini tertulis dalam HR al-Dailamî dalam Musnad al-Firdaus. Wallahu a'lam. (Z-2)
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pertanyaannya, kapan kita boleh membayar zakat fitrah? Apakah membayar zakat fitrah harus di akhir bulan Ramadan atau boleh di awal Ramadan?
DALAM puasa di bulan suci Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk melakukan sahur. Ini karena sahur memiliki sejumlah keberkahan. Setidaknya ada tiga jenis keberkahan dalam sahur.
Berikut penjabaran tentang amil zakat atau petugas zakat.
Tujuh aturan dalam salat berjemaah, termasuk azan, dinukil dari Kitab Nihayatuz Zain karya Syaikh Nawawi Al-Bantaniy dan Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzab karya Imam Nawawi.
Apa saja perkara dalam salat berjemaah? Berikut penjelasan terhadap 11 perkara dalam salat berjemaah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved