Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MENYUSUI adalah momen istimewa dalam hubungan ibu dan anak. Namun, belakangan ini, muncul pro dan kontra seputar apakah menyusui bayi lebih dari dua tahun memiliki dampak negatif pada kesehatan anak.
Ony Christy, yang dikenal sebagai Bidan Ony, memberikan pandangannya mengenai isu ini dalam sebuah wawancara dengan media di acara Philips pada Sabtu (1/6).
"Menurut WHO, menyusui selama dua tahun atau lebih masih dianggap wajar." katanya. Namun, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa menyusui lebih dari dua tahun, bahkan lebih lama, dapat meningkatkan risiko kurang gizi pada anak.
Baca juga : Ini Alasan Bayi yang Lahir Caesar Harus Segera Diberi ASI
Penelitian tersebut menemukan bahwa anak yang masih disusui oleh ibunya lebih dari dua tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berat badan rendah, terutama di usia 18 hingga 29 bulan. Hal ini mungkin karena anak yang masih disusui cenderung menolak makanan padat yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka seiring bertambahnya usia. Namun, manfaat menyusui tetap signifikan.
Selain manfaat kesehatan yang sudah dikenal, ASI juga memberikan manfaat tambahan berikut untuk bayi yang dilansir dari website kemenkes:
Meskipun masih ada pandangan negatif terkait menyusui dalam jangka waktu yang lama, tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa ini berdampak buruk pada perkembangan emosional atau psikologis anak. Organisasi seperti American Academy of Family Physicians (AAFP) dan American Academy of Pediatrics (AAP) bahkan menyatakan bahwa tidak ada risiko psikologis atau perkembangan yang terkait dengan menyusui hingga tahun ketiga kehidupan atau lebih.
Dengan demikian, meskipun terdapat perdebatan mengenai lama idealnya menyusui, keputusan untuk menyusui lebih dari dua tahun tetap menjadi pilihan pribadi yang harus dipertimbangkan oleh setiap ibu dengan memperhatikan kesehatan dan perkembangan anak mereka. (Z-10)
JUMLAH anak-anak yang mengalami kekurangan gizi di Jalur Gaza meningkat dengan laju yang mengkhawatirkan.
WAKIL Ketua Komisi X DPR Fraksi PKB Lalu Hadrian Irfani menyayangkan pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang menyebut bahwa Timnas Indonesia kalah karena kurang gizi.
Mereka belum siap untuk berumah tangga dan belum memahami mengurus anak.
INDONESIA disebut dapat mencontoh Tiongkok dan India dalam praktik menanggulangi penyakit tuberculosis. Kedua negara itu ada di 3 besar bersama Indonesia dalam jumlah kasus TB di dunia,
Meskipun di masa depan ada rencana program makan gratis, KD mengatakan, masyarakat juga berhak tahu apakah nilai nutrisi dari makanan tersebut sudah mencukupi kebutuhan anak-anak.
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Faktor bioaktif dalam ASI itu bukan nilai nutrisi, bukan lemaknya, bukan proteinnya, tapi faktor yang dapat membantu kematangan usus dan sel-sel kekebalan.
Penggunaan ASI booster itu tetap harus ada indikasi medis.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
ASI memberikan manfaat luar biasa untuk bayi dan ibu, mulai dari perlindungan alami hingga memperkuat ikatan emosional. Temukan manfaat lengkapnya di sini.
Kemudian manfaat pada ibu, menyusui lebih dari 12 bulan akan menurunkan risiko kanker payudara hingga 26%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved