Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pegadaian Dampingi UMKM Disabilitas, Dorong Lebih Mandiri dan Maju

Media Indonesia
22/12/2023 12:00
Pegadaian Dampingi UMKM Disabilitas, Dorong Lebih Mandiri dan Maju
Para pelaku UMKM disabilitas yang mendapat pendampingan dari PT Pegadaian(DOK/PEGADAIAN)

PT Pegadaian melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) disabilitas agar usaha mereka terus berkembang. Pendampingan dilakukan dalam bentuk pelatihan dan promosi produk.

Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT Pegadaian, Teguh Wahyono mengatakan, Pegadaian berkomitmen terus melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM. Salah satunya dengan membangun The Gade Women Community Center dan The Gade Preneur Space di Kantor Cabang Pegadaian, Kota Cimahi.

"Bisnis tumbuh jika mendapat pendampingan yang baik. Itulah kenapa Pegadaian sangat giat melakukan pendampingan dan memfasilitasi para UMKM melalui creative center ini. Pendampingan juga dilakukan kepada pelaku UMKM disabilitas,” katanya.

Salah satu pelaku UMKM disabilitas adalah Raden Ibrahim, pemilik produk Madu Raden. Mitra binaan Pegadaian yang juga memberikan atensi kepada pelaku UMKM disabilitas ini mengaku sebelumnya tak kepikiran mengolah madu guna dijadikan sumber pendapatannya.

Sebelumnya, dia yang mengalami persoalan pendengaran gegara terkena virus saat bekerja di luar negeri. "Saya sembuh tapi tak mendengar, dan saya bingung karena harus melanjutkan hidup," katanya.

Kemudian dia menggeluti dunia fotografi. Hanya saja, kiprah itu harus terhenti karena perkembangan teknologi. Dia mengaku tak sanggup mengejar harga peralatannya. Kemudian, Raden banting setir.

Pada 2021, dia beralih jadi pebisnis lebah madu. Dia pun belajar di Bandung dan Sukabumi. Kerja keras itu membuahkan hasil karena dia mengaku cukup gembira dengan perkembangannya.

Raden Ibrahim pun kemudian mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Pegadaian. Sejumlah informasi diperoleh. Dia pun merasa lebih percaya diri.

"Karena sebelumnya barang dari disabilitas membuat orang yang akan beli ragu, karena dianggap tak normal," katanya yang ikut berpartisipasi dalam Festival Pegadaian Impact 2023 di Kota Cimahi, pekan ini.


Produk telur asin

 

Cerita tak jauh berbeda diungkapkan Ida Rosyidah yang mendampingi anaknya, Tri Rahma yang tuna grahita. Mereka berkarya dalam dua tahun terakhir. Bahkan aktivitas UMKM-nya yang di bawah naungan yayasan memberikan pula perkembangan bagi Tri Rahma.

Dia mampu memproduksi telur asin, rempeyek, abon lele, ayam, dan sapi hingga bawang goreng. "Sebelumnya anak ini kalau setiap memegang telurnya itu lepas. Sekarang sudah kencang banget, karena motoriknya sekalian dilatih," katanya di festival yang sama.

Dengan perkembangan itu, dia secara bertahap membuat produk-produk yang bervariasi itu. Kepercayaan dirinya tumbuh. Pemasarannya pun cukup positif termasuk memenuhi permintaan telur asin ke Jakarta.

Dia pun menyambut positif pendampingan dari Pegadaian untuk mengembangkan usaha. "Membantu sekali karena adanya pelatihan pemasaran. Tapi kami juga berharap ada bantuan permodalan, karena yayasan relatif terbatas ya untuk soal itu," tandasnya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner