Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Stok Komoditas Kebutuhan di Cianjur belum Terpengaruh Kemarau

Benny Bastiandy
20/7/2024 08:29
Stok Komoditas Kebutuhan di Cianjur belum Terpengaruh Kemarau
Seorang pedagang di pasar tradisional di Cianjur tengah menyiapkan dagangannya.(MI/BENNY BASTIANDY)

HARGA sejumlah komoditas kebutuhan masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih fluktuatif. Di tengah potensi ancaman dampak kemarau, kebutuhan pangan masyarakat masih bisa terpenuhi.

Kepala Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskumdagin)
Kabupaten Cianjur, Euis Jamilah, memastikan kondisi kemarau belum berdampak signifikan terhadap stok maupun pasokan berbagai komoditas kebutuhan masyarakat. Hanya kondisi harga terpantau masih dinamis.

"Kalau stok dan pasokan insya Allah aman. Artinya, stok yang ada masih bisa memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Hanya kondisi harga memang masih berubah-ubah. Tapi masih bisa dikatakan aman, tidak signifikan," kata Euis.

Baca juga : Harga Telur Ayam di Cianjur Terpantau Turun

Data Diskumdagin, komoditas yang harganya terpantau naik di antaranya cabai merah besar. Semula, harga rata-rata komoditas itu kisaran Rp47.300 per kg, namun kini naik menjadi Rp48.800 per kg.

Demikian pula harga cabai rawit merah yang asalnya Rp53 ribu menjadi Rp60 ribu per kg. "Pergerakan harga masih terkendali," ucapnya

Diskumdagin juga memantau beberapa komoditas yang harganya stabil. Di
antaranya beras medium kisaran Rp13.200 per kg dan premium Rp14.300 per kg.

Baca juga : Harga Daging Ayam dan Cabai Merah Keriting di Pasar Ciranjang Naik

Sementara komoditas yang harganya turun di antaranya minyak goreng curah. Harganya sekarang kisaran Rp16.200 dari sebelumnya Rp16.700.

Euis menegaskan, pemerintah daerah berkeinginan agar komoditas kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dari produksi lokal. Keinginan itu karena Kabupaten Cianjur memiliki potensinya.

"Jadi, keinginan pak bupati itu pemenuhannya dari lokal ke lokal. Artinya, hasil produksi petani mencukupi dulu kebutuhan masyarakat di Cianjur. Dengan begitu diharapkan tidak terjadi lagi kenaikan harga berbagai komoditas," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner