Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Trump Kerahkan Garda Nasional dan Ambil Alih Kepolisian Washington DC

Thalatie K Yani
12/8/2025 05:39
Trump Kerahkan Garda Nasional dan Ambil Alih Kepolisian Washington DC
Presiden Donald Trump kerahkan 800 personel Garda Nasional ke Washington DC untuk pemberantasan kejahatan dan tunawisma.(Media Sosial X)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pengerahan 800 personel Garda Nasional ke Washington DC, serta mengambil alih kendali kepolisian kota. Langkah ini diambil dengan dalih memberantas kejahatan dan tunawisma, sekaligus disertai deklarasi “darurat keamanan publik”.

Trump menyebut ibu kota AS mengalami “kondisi tanpa hukum total” dan menggambarkan kota tersebut sebagai wilayah yang telah “dikuasai geng kekerasan, penjahat haus darah, pecandu narkoba, dan gelandangan”. Ia juga menunjuk Jaksa Agung AS, Pam Bondi, untuk memimpin kepolisian kota selama berada di bawah kendali federal.

“Hari ini adalah hari pembebasan bagi DC. Kita akan mengambil kembali ibu kota kita,” kata Trump di Gedung Putih.

Penolakan

Langkah Trump menuai penolakan dari Wali Kota Muriel Bowser. Menurutnya, meski Washington DC sempat mengalami lonjakan kejahatan pada 2023, data menunjukkan tingkat kejahatan telah turun drastis sejak itu. Statistik resmi menyebut pembunuhan berkurang 32% antara 2023 dan 2024, dan kembali turun 12% tahun ini, mencapai level terendah sejak 2019. Bowser menilai klaim Trump soal gelombang kejahatan adalah berlebihan.

“Kami tidak sedang mengalami lonjakan kejahatan,” tegas Bowser. Ia juga menolak pernyataan yang membandingkan Washington DC dengan Baghdad, menyebutnya “hiperbolis dan keliru”.

Pengerahan Garda Nasional dilakukan berdasarkan Undang-Undang Home Rule yang memberi presiden wewenang mengambil alih kepolisian DC dalam keadaan darurat. Namun, kendali tersebut dibatasi maksimal 30 hari dan memerlukan pemberitahuan tertulis kepada Kongres jika berlangsung lebih dari 48 jam. Bowser menilai kondisi darurat yang menjadi syarat pengambilalihan tidak terpenuhi.

Tunawisma

Selain isu kejahatan, Trump juga menyoroti tunawisma di Washington DC. Ia berjanji “menghapus kawasan kumuh” dan memindahkan para tunawisma, meski tidak menjelaskan ke mana mereka akan ditempatkan. “Jika ibu kota kita kotor, seluruh negara kita kotor, dan dunia tidak akan menghormati kita,” ujarnya.

Pernyataan ini mendapat tanggapan dari organisasi lokal yang membantu tunawisma. Presiden So Others Might Eat (SOME), Ralph Boyd, menyebut tunawisma di DC telah menurun hampir 20% dibanding lima tahun lalu. Ia menilai memindahkan mereka keluar kota bukan solusi jangka panjang, melainkan hanya memindahkan masalah ke daerah lain yang mungkin kurang siap.

Langkah Trump memicu aksi protes di luar Gedung Putih, dengan massa meneriakkan “hands off DC” dan “protect home rule”. Para demonstran menuduh Trump lebih mementingankan kendali politik ketimbang keselamatan warga.

Pengerahan Garda Nasional kali ini menjadi yang pertama di Washington DC sejak kerusuhan Capitol pada 2021. Sebelumnya, Trump mengerahkan pasukan serupa ke Los Angeles pada Juni lalu untuk merespons kerusuhan terkait penggerebekan imigran ilegal. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya