Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif, Senin (25/8), yang memerintahkan Menteri Pertahanan Pete Hegseth membentuk unit khusus di Garda Nasional. Unit ini akan dilatih dan diperlengkapi khusus untuk menangani gangguan ketertiban umum di berbagai wilayah AS.
Dalam perintah tersebut, Hegseth diminta memastikan setiap negara bagian memiliki personel Garda Nasional Darat maupun Udara yang siap membantu aparat lokal menanggulangi kerusuhan dan menjaga keamanan publik. Ia juga ditugaskan menyiapkan pasukan reaksi cepat yang bisa dikerahkan secara nasional dalam waktu singkat.
Namun, sejumlah pakar menilai kebijakan ini masih menyisakan pertanyaan, terutama terkait kewenangan komando jika gubernur negara bagian tidak setuju pengerahan pasukan. “Tampak sangat performatif. Detail tentang bagaimana pasukan ini akan digunakan masih kabur,” kata Rachel VanLandingham, pakar hukum militer di Southwestern Law School.
Langkah ini menambah kekhawatiran Trump berupaya memanfaatkan Garda Nasional untuk kepentingan politik, terutama di kota-kota yang dipimpin Partai Demokrat. Beberapa waktu lalu, Hegseth juga telah mengizinkan pasukan Garda Nasional di Washington, DC, untuk membawa senjata, termasuk pistol M17 dan senapan M4, meski hanya untuk perlindungan diri.
Trump bahkan membuka kemungkinan memperluas pengerahan ke kota lain seperti Chicago, dengan atau tanpa persetujuan gubernur. “Mereka butuh bantuan. Chicago sangat membutuhkan. Cukup lihat statistik kejahatannya,” kata Trump.
Langkah Trump menuai kritik keras, termasuk dari Senator Demokrat Tammy Duckworth asal Illinois. “Trump kembali mencoba mempolitisasi militer kita demi kepentingannya sendiri. Itu berbahaya, tidak Amerika, dan tidak seharusnya terjadi di kota mana pun,” ujarnya.
Perintah eksekutif ini juga berkaitan dengan program “beautifikasi” Washington, DC, yang digagas Trump sejak Maret lalu. Selain menjaga ketertiban, pasukan Garda Nasional ditugaskan membantu membersihkan ruang publik, termasuk menutupi grafiti, mengangkat sampah, dan merapikan kawasan sekitar monumen.
Saat ini lebih dari 2.200 personel Garda Nasional dikerahkan di ibu kota, sebagian besar berasal dari negara bagian berhaluan Republik. (CNN/Z-2)
Penggunaan senjata hanya diizinkan sebagai langkah terakhir dan terbatas pada situasi ancaman kematian atau cedera serius.
Presiden AS Donald Trump ancam kerahkan pasukan ke Baltimore, memicu ketegangan dengan Gubernur Maryland dari Partai Demokrat, Wes Moore.
Pemerintahan Trump batalkan perintah mengganti Kepala Kepolisian Washington DC, Pamela Smith, dengan Kepala DEA.
Pentagon mengumumkan seluruh 800 personel Garda Nasional telah sepenuhnya dikerahkan ke Washington DC.
Pasukan Garda Nasional mulai terlihat berpatroli di Washington DC, sehari setelah perintah Presiden AS Donald Trump.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth, resmi memecat Kepala Badan Intelijen Pertahanan, Letnan Jenderal Jeffery Kruse.
Presiden Donald Trump membantah adanya disfungsi di Pentagon di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Pete Hegseth.
Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, diduga membocorkan rencana militer rahasia terkait operasi terhadap kelompok Houthi di Yaman ke grup obrolan keluarga di aplikasi Signal.
Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, tengah menghadapi kecaman setelah terungkapnya kebocoran informasi militer rahasia dalam grup chat Signal.
Presiden Donald Trump menyatakan penasihat keamanan nasionalnya, Mike Waltz, bertanggung jawab atas pembuatan grup Signal yang secara tidak sengaja memasukkan jurnalis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved