Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
MANTAN Presiden AS Bill Clinton dan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton termasuk dalam daftar tokoh publik yang menerima panggilan hukum dari Komite Pengawas DPR AS. Pemanggilan itu terkait penyelidikan terhadap almarhum pelaku kejahatan seksual, Jeffrey Epstein.
Ketua Komite dari Partai Republik, James Comer, mengeluarkan subpoena atau surat panggilan kepada pasangan Clinton dan delapan tokoh lainnya. Tujuannya: menggali lebih dalam keterlibatan pemerintah federal dalam penanganan kasus Epstein dan kemungkinan pelanggaran hukum terkait perdagangan seks.
Langkah ini diambil menyusul keputusan pemerintahan Donald Trump untuk tidak merilis dokumen federal tambahan terkait Epstein, yang memicu kemarahan di kalangan pendukung Trump maupun beberapa politisi Demokrat. Banyak pihak menolak pernyataan Departemen Kehakiman bahwa tidak ada "daftar klien" yang memberatkan dalam dokumen Epstein.
Di tengah meningkatnya tekanan dan perpecahan di internal Partai Republik mengenai kasus ini, Komite yang terdiri dari anggota bipartisan sepakat untuk mengeluarkan panggilan hukum, termasuk kepada Departemen Kehakiman, guna menyerahkan seluruh dokumen terkait Epstein dan Ghislaine Maxwell.
Dalam surat panggilannya, Comer menyatakan Komite bertugas mengawasi penegakan hukum perdagangan manusia, khususnya dalam penanganan kasus Epstein dan rekannya, Ghislaine Maxwell. Maxwell kini tengah menjalani hukuman 20 tahun penjara karena kasus perdagangan seks.
Pemeriksaan terhadap para saksi akan berlangsung mulai Agustus hingga musim gugur mendatang. Bill Clinton dijadwalkan bersaksi pada 14 Oktober.
Sejumlah mantan Jaksa Agung juga turut dipanggil, termasuk Merrick Garland, Loretta Lynch, Eric Holder, Alberto Gonzales, serta Jeff Sessions dan William Barr, yang menjabat di era Trump. Mantan Direktur FBI James Comey dan Robert Mueller juga termasuk dalam daftar penerima subpoena.
Meskipun masa jabatan Presiden Bill Clinton terjadi sebelum penyelidikan resmi terhadap Epstein dimulai, hubungan dekatnya dengan Epstein telah lama menjadi sorotan. Juru bicara Clinton pernah mengakui ia melakukan empat perjalanan dengan pesawat pribadi Epstein pada 2002 dan 2003, dan pernah bertemu Epstein di New York serta mengunjungi apartemennya.
Media AS bahkan pernah melaporkan, berdasarkan log penerbangan, bahwa Clinton terbang dengan jet Epstein hingga 26 kali, beberapa di antaranya tanpa pengawalan dinas rahasia. Dalam pernyataan tahun 2019, juru bicaranya menyatakan bahwa Clinton "tidak mengetahui kejahatan mengerikan yang dilakukan Epstein."
Sementara itu, pengacara Ghislaine Maxwell telah menyampaikan kesediaannya untuk bersaksi di hadapan Komite, dengan perlindungan hukum ketat. Namun, jadwal pemeriksaan yang semula direncanakan pada 11 Agustus ditunda tanpa batas waktu.
Komite juga menuntut Departemen Kehakiman menyerahkan semua dokumen dan komunikasi terkait perdagangan manusia, eksploitasi anak, pelecehan seksual, serta berkas kasus Epstein dan Maxwell, termasuk perjanjian tahun 2007 yang sempat mencegah jaksa federal menuntut Epstein.
Sejak Epstein ditangkap pada 2019 dan meninggal dunia karena bunuh diri di penjara beberapa bulan kemudian, spekulasi seputar kasus ini terus berkembang. Pemerintah menyimpulkan kematiannya adalah bunuh diri, namun banyak pihak masih meragukannya.
Musim panas ini, Jaksa Agung Pam Bondi menyatakan tidak ditemukan "daftar klien" seperti yang selama ini dirumorkan, dan pemerintah tidak akan merilis dokumen tambahan. Pernyataan ini menimbulkan kekecewaan di kalangan pendukung Trump yang sebelumnya dijanjikan keterbukaan terkait kasus Epstein.
Bahkan, pertikaian internal di Partai Republik mengenai masalah ini memaksa Ketua DPR Mike Johnson menunda sidang untuk mencegah pemungutan suara mengenai pelepasan dokumen Epstein.
Jika Bill Clinton benar-benar bersaksi, ia akan menjadi salah satu dari hanya empat mantan presiden AS yang pernah menerima panggilan resmi dari Komite Kongres dalam sejarah 200 tahun terakhir. Namun, belum jelas apakah para tokoh yang dipanggil akan hadir dan bersaksi secara terbuka di depan publik.
Hingga berita ini ditulis, Gedung Putih, Clinton Foundation, dan kantor pers Bill Clinton belum memberikan tanggapan atas panggilan hukum ini. Departemen Kehakiman juga menolak berkomentar. (BBC/Z-2)
Malala Yousafzai mengutuk Israel dan menegaskan kembali dukungannya terhadap warga Palestina di Gaza, usai kritik kerjasamanya dengan Hillary Clinton.
Clinton mengatakan Putin berhasil membumikan pemikirannya di dalam dan luar Rusia. Banyak ide dan gagasannya menjadi perbincangan di banyak media.
Ghislaine Maxwell meminta Mahkamah Agung Amerika Serikat untuk membatalkan vonis perdagangan seks anak yang dijatuhkan padanya.
Anggota DPR AS meminta salinan lengkap "birtday book" yang disebut memuat puisi dan gambar dari Donald Trump.
Pejabat senior Departemen Kehakiman AS bertemu dengan Ghislaine Maxwell, mantan rekan dekat Jeffrey Epstein, di penjara Tallahassee, Florida.
Jaksa Agung Pam Bondi, pada Mei, telah mengatakan nama Donald Trump ada dalam dokumen kasus Jeffrey Epstein.
Hakim federal menolak permintaan membuka dokumen grand jury terkait penyelidikan Jeffrey Epstein.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved