Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Donald Trump: Kamboja-Thailand Sepakat Rundingkan Gencatan Senjata

Irvan Sihombing
27/7/2025 09:13
Donald Trump: Kamboja-Thailand Sepakat Rundingkan Gencatan Senjata
Warga mengungsi di Thailand, menyusul bentrokan di perbatasan dengan Kamboja, Kamis (24/7/2025).(Xinhua)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan telah berbicara dengan para pemimpin Kamboja dan Thailand, di tengah upaya kedua negara mencapai gencatan senjata segera setelah pecahnya pertempuran di wilayah perbatasan.

"Kedua negara 'telah sepakat untuk segera bertemu dan dengan cepat merundingkan gencatan senjata, dan pada akhirnya, PERDAMAIAN!'" tulis Trump menulis di platform Truth Social pada Sabtu (26/7/2025).

Setelah memulai harinya dengan bermain golf di resor mewah miliknya, Trump Turnberry di South Ayrshire, Skotlandia, Trump menyampaikan bahwa ia telah berbicara langsung dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan PM sementara Thailand, Phumtham.

“Setelah semuanya selesai, dan perdamaian tercapai, saya menantikan penyelesaian kesepakatan dagang dengan keduanya!” tulis Trump.

Perdana Menteri sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, membenarkan pada prinsipnya, pihak Thailand telah menyetujui gencatan senjata. Namun, kata dia, Thailand ingin melihat ketulusan dari pihak Kamboja dalam menghentikan sengketa perbatasan.

Sengketa perbatasan antara kedua negara telah berlangsung lebih dari satu abad, berakar dari penarikan batas wilayah pasca-penjajahan Prancis atas Kamboja.

Thailand dan Kamboja saling tuduh sebagai pihak yang memulai bentrokan terbaru. Pemerintah Thailand mengeklaim konflik dipicu oleh penggunaan drone militer Kamboja untuk mengintai pasukan Thailand di perbatasan. Sementara itu, Kamboja menuduh militer Thailand melanggar kesepakatan sebelumnya dengan mendekati sebuah candi Hindu-Khmer yang disengketakan.

Kementerian Pertahanan Kamboja menyatakan setidaknya delapan warga sipil dan lima tentara Kamboja tewas hingga Sabtu dalam pertempuran lintas batas dengan Thailand. Sebanyak 35.829 warga sipil Kamboja telah mengungsi dari daerah-daerah berisiko tinggi di Provinsi Preah Vihear, Oddar Meanchey, dan Pursat.

Thailand juga melaporkan 15 korban jiwa, termasuk seorang tentara, selama bentrokan yang dilaporkan berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Ribuan warga Thailand juga telah mengungsi akibat bentrokan tersebut. (Ant/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya