Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

King Charles Sambut PM Modi di Sandringham Usai Penandatanganan Kesepakatan Dagang Bersejarah Inggris–India

Thalatie K Yani
25/7/2025 06:23
King Charles Sambut PM Modi di Sandringham Usai Penandatanganan Kesepakatan Dagang Bersejarah Inggris–India
Raja Charles III menerima kunjungan PM India Narendra Modi di Sandringham, setelah resmi menandatangani kesepakatan dagang.(Media Sosial X)

RAJA Charles III menerima kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi di Sandringham, Norfolk. Pertemuan ini setelah Inggris dan India resmi menandatangani kesepakatan dagang bernilai miliaran poundsterling. 

Perjanjian ini akan memangkas tarif ekspor, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat kerja sama di bidang perdagangan, keamanan, dan inovasi.

Tarif Turun, Ekspor Lebih Murah

Melalui kesepakatan ini, ekspor mobil dan wiski Inggris ke India akan lebih murah, sementara tekstil, perhiasan, hingga makanan laut dari India akan lebih mudah masuk ke pasar Inggris. Tarif rata-rata untuk produk Inggris ke India turun drastis, dari 15% menjadi 3%. Tarif wiski yang sebelumnya 150% dipangkas menjadi 75% dan akan turun lagi hingga 40% pada 2035.

Sebaliknya, produsen India mendapatkan akses lebih besar ke pasar Inggris untuk produk seperti kendaraan listrik, tekstil, alas kaki, perhiasan, dan makanan beku. Pemerintah Inggris memperkirakan perjanjian ini akan menambah £4,8 miliar per tahun bagi perekonomian nasional dan menciptakan lebih dari 2.200 lapangan kerja baru.

Lebih dari Sekadar Perdagangan

Selain menurunkan tarif, kedua negara juga sepakat memperkuat kerja sama di bidang pertahanan, pendidikan, teknologi, inovasi, hingga penanganan migrasi ilegal. Akan ada peningkatan berbagi data intelijen, kolaborasi dalam memberantas korupsi, kejahatan terorganisir, serta kesepakatan baru terkait catatan kriminal untuk mempercepat proses hukum dan daftar larangan bepergian.

Perjanjian ini juga memberikan keistimewaan bagi pekerja yang ditugaskan sementara, baik dari India ke Inggris maupun sebaliknya, untuk hanya membayar iuran jaminan sosial di negara asal mereka, bukan di kedua negara.

Simbol Persahabatan Inggris–India

Sebelum bertemu Raja Charles, Modi lebih dulu menemui Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer di Chequers untuk menandatangani perjanjian tersebut. Di Sandringham, Modi menghadiahkan sebuah pohon untuk ditanam pada musim gugur mendatang, selaras dengan inisiatif lingkungannya yang mengajak masyarakat menanam pohon sebagai penghormatan bagi ibu mereka.

Sir Keir menyebut kesepakatan ini sebagai “yang terbesar dan paling signifikan secara ekonomi sejak Brexit.” Ia menegaskan, “Kesepakatan ini sudah selesai, ini bukti bahwa Inggris terbuka untuk bisnis dan siap membangun kepercayaan global.”

Modi pun menyambutnya sebagai “cetak biru untuk kemakmuran bersama”, di mana industri tekstil, perhiasan, hingga produk rekayasa India mendapat pasar lebih luas di Inggris, sementara masyarakat India bisa mendapatkan produk medis, perangkat teknologi, hingga suku cadang pesawat dari Inggris dengan harga lebih terjangkau.

Belum Berlaku Penuh

Meski telah disetujui kabinet India, perjanjian ini masih menunggu persetujuan parlemen Inggris dan diperkirakan baru efektif setidaknya dalam satu tahun ke depan.

Beberapa pihak mengkritik perjanjian ini karena dinilai bisa menekan pekerja Inggris. Namun Menteri Bisnis Inggris Jonathan Reynolds menegaskan bahwa hal itu tidak benar. “Tidak ada keuntungan pajak bagi perusahaan yang merekrut pekerja India dibanding pekerja lokal,” tegasnya.

Sementara kubu oposisi menilai kesepakatan ini hanya memberikan keuntungan terbatas dibanding potensi kerja sama dagang yang lebih luas dengan Uni Eropa pasca-Brexit.

Langkah Strategis di Tengah Tantangan Politik

Kesepakatan ini menunjukkan langkah strategis kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi dan politik, meski negosiasi lebih lanjut masih diperlukan, termasuk akses jasa keuangan Inggris di India dan rencana pajak karbon Inggris yang ditentang New Delhi.

Untuk saat ini, baik London maupun New Delhi menegaskan kesepakatan ini hanyalah awal dari kemitraan yang lebih mendalam. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya