Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Donald Trump Akan Lakukan Kunjungan Kenegaraan Kedua ke Inggris atas Undangan Raja Charles III

Thalatie K Yani
14/7/2025 07:47
Donald Trump Akan Lakukan Kunjungan Kenegaraan Kedua ke Inggris atas Undangan Raja Charles III
Raja Charles III dan Donald Trump(Media Sosial X)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump secara resmi menerima undangan dari Raja Charles III untuk melakukan kunjungan kenegaraan kedua yang bersifat langka dan belum pernah terjadi sebelumnya. Kunjungan ini akan berlangsung pada 17–19 September 2025 dan akan dipusatkan di Kastel Windsor.

Trump akan didampingi Ibu Negara Melania Trump selama kunjungan tersebut. Lokasi acara dipindahkan ke Kastel Windsor karena Istana Buckingham, tempat tradisional kunjungan kenegaraan, masih dalam tahap renovasi besar.

Trump sebelumnya disambut mendiang Ratu Elizabeth II dalam kunjungan kenegaraan pertamanya pada 2019, saat menjabat sebagai presiden di periode pertama. Lazimnya, kepala negara AS yang memasuki masa jabatan kedua tidak lagi menerima undangan kenegaraan dan hanya diundang dalam bentuk pertemuan informal seperti jamuan teh atau makan siang bersama raja.

Agenda Kenegaraan dan Keterlibatan Keluarga Kerajaan

Meski detail lengkap agenda belum diumumkan, kunjungan ini dipastikan akan mencakup penyambutan resmi dan jamuan makan malam istimewa di Aula St George, Kastel Windsor. Seluruh anggota senior keluarga kerajaan, termasuk Pangeran dan Putri Wales yang tinggal di kompleks kastel, akan turut serta dalam berbagai acara.

Pekan lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Ibu Negara Brigitte Macron juga disambut di tempat yang sama dalam kunjungan kenegaraan, menandai untuk pertama kalinya Kastel Windsor kembali digunakan untuk acara serupa dalam lebih dari satu dekade.

Keamanan Ketat dan Agenda Tertutup

Seperti kunjungan presiden AS pada umumnya, aspek keamanan menjadi perhatian utama. Diperkirakan Trump tidak akan mengikuti acara yang bersifat publik. Pada kunjungan 2019, misalnya, tidak ada prosesi terbuka di sepanjang The Mall, dan perjalanan dilakukan lebih banyak melalui udara demi alasan keamanan.

Masih belum jelas apakah Trump akan berkesempatan untuk menyampaikan pidato di hadapan parlemen Inggris, yang biasanya menjadi bagian penting dari kunjungan kenegaraan. Parlemen (House of Commons) sendiri sedang reses untuk musim konferensi partai pada periode kunjungan, meski Dewan Bangsawan (House of Lords) tetap bersidang.

Simbol Diplomasi Lunak dan Pengaruh Politik

Undangan resmi dari Raja disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Sir Keir Starmer kepada Trump dalam pertemuan di Gedung Putih pada Februari lalu. Trump menyambut undangan tersebut sebagai “kehormatan besar” dan menyoroti lokasi penyelenggaraan di Windsor sebagai sesuatu yang istimewa.

Kunjungan ini juga memiliki dimensi diplomasi lunak yang penting bagi Inggris, mengingat Trump dikenal sebagai pengagum kuat monarki Inggris. Dalam wawancara April lalu, ia menyebut Raja Charles sebagai “teman” dan menyatakan rasa hormat mendalam terhadap keluarga kerajaan, termasuk Pangeran William.

Di balik keramahan diplomatik, kunjungan ini juga menjadi momen strategis bagi Inggris untuk membahas isu-isu penting, termasuk perang di Ukraina dan tekanan tarif perdagangan terhadap ekspor Inggris ke AS—dua topik utama dalam hubungan bilateral kedua negara.

Jadwal Trump di Skotlandia dan Pertemuan yang Tertunda

Trump dijadwalkan mengunjungi Skotlandia akhir bulan ini untuk meresmikan lapangan golf barunya di Aberdeenshire. Awalnya sempat muncul rencana pertemuan informal antara Raja Charles dan Trump dalam kesempatan tersebut. Namun, karena kendala logistik, pertemuan pribadi itu dibatalkan dan akan digantikan dengan pertemuan resmi pada kunjungan kenegaraan bulan September. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik