Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Masuk Jebakan Maut Israel, Nyaris 1.000 Warga Gaza Tewas

Irvan Sihombing
21/7/2025 11:59
Masuk Jebakan Maut Israel, Nyaris 1.000 Warga Gaza Tewas
Seorang anak membawa kayu bakar di tengah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel di bagian utara Kota Gaza, Palestina (24/6/2025).(Antara/Xinhua)

KANTOR media pemerintah Gaza mengatakan, jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap pusat-pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina, telah meningkat menjadi hampir 1.000 orang sejak 27 Mei lalu.

"Jumlah orang yang menunggu distribusi bantuan kemanusiaan di tempat-tempat yang disebut 'jebakan maut' itu telah meningkat menjadi 995 orang (tewas), 6.011 orang lainnya terluka, dan 45 orang hilang," demikian pernyataan kantor tersebut.

Mereka menilai pusat-pusat distribusi bantuan kemanusiaan yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza sebagai "jebakan maut" karena beberapa insiden serangan mematikan Israel terhadap orang-orang yang sedang mengantre bantuan.

Israel dan Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung AS telah membuka titik-titik distribusi bantuan yang terkonsentrasi di selatan Jalur Gaza. Pada 20 Mei, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menuduh Israel menggunakan bantuan kemanusiaan untuk mengusir paksa warga Palestina.

Pada Juni, surat kabar Israel, Haaretz, mengutip sejumlah tentara Israel anonim yang bertempur di Jalur Gaza, melaporkan bahwa para perwira tentara Israel (IDF) telah diperintahkan untuk secara sengaja menembak warga Palestina tak bersenjata di dekat lokasi distribusi bantuan selama sebulan terakhir.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz membantah tuduhan tersebut. 

Peningkatan angka kematian

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza memperkirakan akan terjadi peningkatan tajam angka kematian di antara warga Palestina di tengah kekurangan gizi dan ketidakmampuan mendapatkan bantuan medis akibat wilayah yang terus diblokade Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza juga memaparkan, 60 ribu bayi menderita kekurangan gizi (malanutrisi), sementara 600 ribu nyawa anak-anak di bawah usia 10 tahun terancam karena kekurangan makanan, dan 60 ribu ibu hamil tidak mendapatkan cukup makanan.

Israel menolak bekerja sama dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA). (Ant/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya