Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Autopsi Brasil: Juliana Marins Hidup 32 Jam setelah Jatuh di Rinjani

Dhika Kusuma Winata
13/7/2025 09:44
Autopsi Brasil: Juliana Marins Hidup 32 Jam setelah Jatuh di Rinjani
Juliana Marins.(Youtube Metro TV)

PEMERIKSAAN forensik terbaru yang dilakukan di Brasil mengungkap kematian Juliana Marins. Pendaki asal Brasil yang tewas saat mendaki Gunung Rinjani itu disebut masih hidup setelah jatuh pertama.

Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (11/7) waktu setempat, para ahli forensik menyatakan Juliana Marins kemungkinan besar masih hidup selama 32 jam setelah jatuh pertama kali dari jalur pendakian.

Ahli forensik dari Kepolisian Sipil Brasil, Reginaldo Franklin, menjelaskan estimasi waktu kematian didasarkan pada analisis biologis larva yang ditemukan di kulit kepala korban. Menurut Franklin, pada tengah hari tanggal 22 Juni sekitar pukul 12 siang, Juliana sudah meninggal dunia.

"Tengah hari tanggal 22 (waktu Indonesia) ditambah 15 menit itulah waktu kematian Juliana Marins. Ia masih hidup selama kira-kira 32 jam," ujar Franklin seperti dilaporkan media Brasil, G1.

Pakar forensik independen, Nelson Massini, yang juga mengikuti proses penyelidikan, menambahkan Juliana kemungkinan besar sudah mengalami cedera serius di bagian paha saat jatuh pertama.

"Itu adalah kematian yang menyakitkan, penuh pendarahan, dan berlangsung dalam penderitaan," ungkap Massini.

Dari rekonstruksi kejadian berdasarkan keterangan ahli dan pihak keluarga, Juliana diketahui awalnya terpeleset sejauh 60 meter dari jalur pendakian.

Dia lalu terjatuh sejauh 220 meter dalam insiden yang disebut sebagai jatuh pertama. Setelah itu, ia mengalami jatuh kedua sejauh 60 meter dan bertahan hidup dalam kondisi kritis selama 15 menit sebelum akhirnya meninggal dunia. 

Tubuhnya kemudian terguling ke bawah hingga ditemukan di titik terakhir, sekitar 650 meter dari titik awal jatuh.

Konferensi pers tersebut dihadiri oleh pembela publik federal Taísa Bittencourt Leal Queiroz, pakar forensik independen Nelson Massini, dokter forensik Reginaldo Franklin Pereira, serta kakak korban, Mariana Marins.

Sementara itu, laporan autopsi dari RS Bali Mandara sebelumnya menyebutkan Juliana meninggal hanya 20 menit setelah terjatuh. Penyebab kematian menurut pihak rumah sakit di Indonesia ialah benturan benda tumpul di bagian dada. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya