Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PROSES evakuasi pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang terjatuh di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), menuai sorotan dari berbagai pihak. Juliana mengalami kecelakaan pada Sabtu (21/7) dan baru berhasil dievakuasi empat hari kemudian, Rabu (25/7).
Lambatnya proses evakuasi dinilai dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama cuaca buruk dan medan yang sulit. Ketua Umum Ormas G-Nesia Diah Warih Anjari turut menyoroti kondisi ini. Menurutnya, keterbatasan peralatan menjadi salah satu penyebab utama lamanya proses penyelamatan.
Menurut dia, kondisi alam dan peralatan yang siapkan tim evakuasi dalam proses penyelematan memang terbilang minim. Oleh karenanya tokoh perempuan asal Solo ini menyarankan agar perlengkapan evakuasi tim rescue juga diberikan yang aman, nyaman, modern tetapi juga memperhitungkan penyelamatan tim rescue.
"Ya tentunya peralatan rescue harus oke ya. Apalagi ini menyangkut nyawa, jadi tidak saja bisa mempermudah proses penyelematannya saja ya. Tetapi juga perlengkapan dan peralatannya juga menjamin keselamatan jiwa tim penyelamat juga," katanya, Rabu (9/7).
Diwa sapaan Diah Warih Anjari menyarakan, agar pemerintah menyediakan peralatan yang modern untuk mendukung proses penyelamatan itu. Bila perlu teknologi canggih seperti drone bisa dipakai untuk proses penyelamatan.
Dikatakan, belum lama ini ramai di media sosial tentang drone engineer yang mempermudah proses evakuasi korban dalam kondisi ekstrem sekalipun. Banyak negara di Asia yang sudah memiliki alat ini.
"Seperti yang terekam di vidio Tim penyelamat Thailand, sedang menggunakan drone engineer untuk menyelamatkan korban dari bencana banjir. Mungkin ini saatnya tim rescue Indonesia memanfaatkan teknologi cangggih seperti yang diterapkan negara tetangga," imbuh Founder Diwa Foundation ini.
Aktivis sosial ini mendukung sikap DPR RI yang merespons atas proses evakuasi pendaki Brasil yang mendapat sorotan internasional itu. Namun demikian ia mengapresiasi kerja keras tim penyelamat.
Hal lain, sosok yang juga dikenal sebagai Srikandi Solo ini memberikan dukungan penuh kepada pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata untuk tetap mempromosikan objek wisata Indonesia khususnya di Taman Nasional Gunung Rinjani. Kendati demikian, prosedur keselamatan dan keamanan tetap harus diperhatikan secara detail. (P-4)
PEMERIKSAAN forensik terbaru di Brasil mengungkap kematian Juliana Marins. Pendaki asal Brasil yang tewas saat mendaki Gunung Rinjani itu disebut masih hidup setelah jatuh pertama.
Pihak keluarga juga menyoroti kematian Juliana setelah autopsi kedua dilakukan di Brasil.
HASIL autopsi ulang terhadap jenazah Juliana Marins di Brasil menunjukkan temuan yang tidak jauh berbeda dengan hasil autopsi sebelumnya di Indonesia.
Dari ketinggian 1.277 mdpl, peserta menikmati cita rasa kopi lokal sembari menyelami upaya pemberdayaan masyarakat yang tumbuh di kaki Gunung Rinjani.
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni janji melakukan evaluasi total prosedur keamanan dalam pendakian. Dia melibatkan perwakilan Tim Rinjani Rescue
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved