Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Banyak Anggota NATO belum Siap Bayar Anggaran Pertahanan

Ferdian Ananda Majni
01/7/2025 12:32
Banyak Anggota NATO belum Siap Bayar Anggaran Pertahanan
Presiden AS Donald Trump (tengah) menyampaikan keterangan saat konferensi pers setelah pertemuan puncak NATO di Den Haag, Belanda, Rabu (25/6/2025).(Xinhua)

PARA pemimpin NATO, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, telah menyepakati peningkatan besar dalam pengeluaran pertahanan. Namun, data terbaru menunjukkan hampir sepertiga dari 32 negara anggota belum mampu memenuhi target pengeluaran sebelumnya.

Kesepakatan terbaru menargetkan setiap negara mengalokasikan 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) mereka untuk "pertahanan inti" serta sektor-sektor terkait keamanan. Padahal, target sebelumnya hanya 2% dari PDB dan sembilan negara anggota masih belum mencapainya.

Trump secara terbuka mengkritik negara-negara yang pengeluarannya paling rendah. Dia menyebut Spanyol sebagai negara yang terkenal karena rendahnya kontribusi terhadap pertahanan aliansi.

Rachel Ellehuus dari lembaga penelitian pertahanan RUSI menyoroti bahwa terdapat perbedaan anggaran berdasarkan lokasi geografis. 

“Sekutu yang lebih dekat dengan ancaman Rusia di bagian utara dan timur cenderung membelanjakan lebih banyak, sedangkan negara di selatan justru berada di bawah target,” ujarnya seperti dikutip BBC News, Selasa (1/7).

Butuh tekanan politik

Target pengeluaran 2% tidak bersifat mengikat secara hukum, sehingga tidak ada sanksi formal bagi negara yang tidak mencapainya. 

Tekanan politik menjadi alat utama, terutama dari Presiden Trump yang sebelumnya mengaku pernah berkata kepada salah satu pemimpin NATO bahwa ia tidak akan membela negara yang gagal membayar kewajibannya, bahkan menyarankan agar musuh melakukan apa pun yang mereka inginkan.

“Tak ada yang ingin dicap sebagai sekutu buruk karena gagal memenuhi target,” kata Jamie Shea, mantan pejabat NATO yang kini di Chatham House.

Meski tidak semua negara telah mencapai 2%, hampir semua telah meningkatkan anggaran pertahanan mereka sejak 2014.

NATO mencatat bahwa pengeluaran kolektif negara anggota (di luar AS) naik dari 1,4% PDB pada 2014 menjadi 2% pada 2024.

Dia menekankan perlunya efisiensi dalam pengeluaran, bukan sekadar jumlah uang yang dibelanjakan. 

“Spanyol berargumen bahwa terlalu banyak perhatian diberikan pada jumlah dana, padahal yang lebih penting adalah kemampuan,” ujar Shea.

Spanyol jadi sorotan

Spanyol tercatat sebagai pembelanja pertahanan terendah di NATO dengan hanya 1,2% dari PDB pada 2024. 

Perdana Menteri Pedro Sanchez menargetkan mencapai 2,1% pada akhir 2025, meskipun menghadapi aksi protes domestik atas kebijakan itu.

Namun ia mengakui bahwa situasi geopolitik saat ini membuat persepsi publik mulai berubah.

"Target 5% sebagai kondisi tidak sesuai dengan pandangan dunia kami," kata Sanchez.

Mulai kejar target

Sembilan negara belum memenuhi target 2% pada 2024, namun sebagian besar telah berkomitmen untuk mencapainya:

- Kanada: Menghabiskan 1,5% pada 2024, dijanjikan akan mencapai 2% pada Maret 2025.
- Belgia: Meningkatkan belanja dengan tambahan €4 miliar tahun ini untuk mengejar target.
- Portugal: Telah memajukan jadwal ke 2024 dari sebelumnya 2028.
- Italia: Menargetkan 2% tahun ini, naik dari 1,5% pada 2024.

Amerika pembelanja terbesar

Dalam hal nominal, Amerika Serikat masih menjadi penyumbang terbesar anggaran pertahanan NATO dengan pengeluaran sebesar $935 miliar atau 3,2% dari PDB-nya. Jumlah itu hampir dua kali lipat dari gabungan pengeluaran semua anggota NATO lainnya.

Meski secara persentase turun dari 3,7% pada 2014, AS tetap mendominasi. 

Di luar AS, Polandia memimpin dengan pengeluaran sebesar 4,1% dari PDB, diikuti oleh Estonia dan Latvia masing-masing 3,4%.

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte memuji Trump atas tekanannya terhadap aliansi. 

Dalam unggahan yang dibagikan Trump di platform Truth Social, disebutkan bahwa Eropa akan membayar dengan cara yang besar, sebagaimana mestinya dan itu akan menjadi kemenangan. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik