Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Gedung Putih Murka atas Laporan Media Soal Efektivitas Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran

Ferdian Ananda Majni
25/6/2025 10:42
Gedung Putih Murka atas Laporan Media Soal Efektivitas Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran
Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt.(Dok. Instagram White House.)

GEDUNG Putih mengeluarkan pernyataan keras menyusul laporan dari CNN, The New York Times dan sejumlah media besar lainnya yang menyebut bahwa serangan militer Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu tidak berhasil menghancurkan komponen utama program nuklir Teheran.

Mengutip informasi dari penilaian awal intelijen AS, laporan tersebut menyatakan bahwa serangan hanya mampu menunda pengembangan program nuklir Iran selama beberapa bulan. Hal ini bertentangan dengan klaim Presiden Donald Trump yang sebelumnya menegaskan bahwa serangan tersebut telah melenyapkan seluruh fasilitas nuklir Iran.

Sementara itu, penilaian awal dari intelijen Israel, seperti dilaporkan The Times of Israel, menyebutkan bahwa serangan Amerika berhasil menunda kemampuan nuklir Iran hingga beberapa tahun. Hal ini sejalan dengan pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menyatakan bahwa “kami telah menghancurkan program nuklir Iran.”

Latar Belakang Serangan AS ke Iran

Keputusan Presiden Trump untuk melancarkan serangan datang setelah Israel lebih dulu melakukan serangkaian serangan rudal ke sejumlah titik di Iran, menghancurkan infrastruktur militer serta jaringan komando Iran. Langkah tersebut turut menghambat upaya diplomasi antara Iran dan AS terkait perjanjian nuklir baru.

Pada Sabtu lalu, AS masuk ke dalam konflik dengan menjatuhkan 14 bom Massive Ordnance Penetrator (MOP) atau dikenal sebagai "bunker busters," bersama lebih dari dua lusin rudal jelajah Tomahawk ke tiga fasilitas nuklir utama Iran.

Pemerintah AS menyatakan bahwa serangan itu menghancurkan kemampuan nuklir Iran, namun tingkat kerusakan sebenarnya masih menjadi perdebatan.

Respons Pedas dari Gedung Putih

Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengecam laporan media tersebut. “Penilaian yang disebutkan itu sepenuhnya keliru dan berasal dari dokumen rahasia yang dibocorkan oleh individu tak bertanggung jawab di komunitas intelijen,” ujarnya kepada CNN.

Ia menambahkan kebocoran ini merupakan upaya terang-terangan untuk menjatuhkan Presiden Trump serta mendiskreditkan para pilot pemberani yang telah melaksanakan misi dengan sempurna untuk melenyapkan program nuklir Iran.

"Semua orang tahu hasil dari menjatuhkan empat belas bom berbobot 30.000 pon dengan presisi tinggi, kehancuran total.” lanjutnya.

Presiden Trump juga bereaksi keras melalui akun Truth Social-nya dengan menulis, “berita palsu CNN bersama dengan New York Times yang gagal, telah berkolaborasi untuk menyerang salah satu serangan militer paling berhasil dalam sejarah. Fasilitas nuklir di Iran telah hancur sepenuhnya!"

Dukungan dan Skeptisisme

CNN membela pelaporannya dan menyebut bahwa laporan mereka didasarkan pada penilaian awal yang juga telah dikonfirmasi oleh berbagai organisasi media lainnya. “Gedung Putih bahkan mengakui keberadaan penilaian itu dan kami turut menyertakan pernyataan mereka dalam artikel kami,” kata juru bicara CNN.

Penilaian tersebut berasal dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA), yang bertugas menganalisis kekuatan militer negara asing. Laporan ini disusun berdasarkan analisis kerusakan dari Komando Pusat AS terhadap fasilitas nuklir di Fordow, Natanz dan Isfahan.

Sementara itu, CIA dan Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI), yang memimpin koordinasi atas 18 badan intelijen AS termasuk DIA, menolak berkomentar terkait isi laporan tersebut.

Presiden Trump tetap bersikeras bahwa serangan tersebut merupakan keberhasilan besar. “Saya pikir program itu telah dihancurkan sepenuhnya. Para pilot berhasil mengenai target dengan presisi. Target-target itu hancur dan mereka layak mendapat penghargaan,” tegasnya. (News Week/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya