Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa pesawat pengebom siluman B-2 milik Angkatan Udara AS telah digunakan dalam serangan terbaru terhadap fasilitas nuklir Iran. B-2 Spirit dikenal sebagai pesawat pengebom tercanggih dalam jajaran arsenal udara milik AS.
Dengan desain aerodinamis berbentuk sayap terbang, penggunaan material komposit canggih, serta lapisan pelindung khusus, pesawat siluman AS ini mampu menembus pertahanan musuh yang sangat ketat. “B-2 menghadirkan daya tembak yang besar, dalam waktu singkat, di mana saja di dunia melalui pertahanan yang sebelumnya tidak dapat ditembus,” menurut lembar fakta resmi dari Angkatan Udara AS seperti dilansir CNN, Minggu (22/6).
Pesawat bermesin empat tersebut mampu membawa senjata konvensional maupun nuklir. Pesawat siluman B-2 AS diterbangkan oleh dua awak, memiliki kapasitas muatan hingga 40.000 pon, dan dapat menempuh jarak tanpa batas jika disuplai bahan bakar di udara.
Pertama kali terbang pada 1989, B-2 melakukan misi tempur perdananya satu dekade kemudian dalam Operasi Allied Force—sebuah intervensi NATO dalam krisis kemanusiaan di Kosovo. Saat itu, pesawat ini terbang langsung dari pangkalannya di Missouri ke target-target di Serbia.
B-2 juga sempat digunakan untuk menyerang sasaran di Afghanistan pada Oktober 2001, dalam fase awal Operasi Enduring Freedom. Angkatan Udara AS saat ini hanya memiliki 20 unit B-2, semuanya bermarkas di Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri. Setiap unit diperkirakan bernilai sekitar 2 miliar dolar AS.
Berat Bom yang Digunakan pada Iran
Dalam operasi terkini, B-2 bahkan diterbangkan dari pangkalan gabungan AS-Inggris di Diego Garcia, Samudra Hindia, untuk menyerang target-target kelompok Houthi di Yaman.
Dalam serangan AS ke Iran baru-baru ini, Negeri Paman Sam juga menggunakan bom penghancur bungker GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator (MOP). Bom seberat 30.000 pon ini memuat 6.000 pon bahan peledak dan secara khusus dirancang untuk menghancurkan fasilitas yang sangat terlindungi dan tersembunyi.
Menurut dokumen resmi Angkatan Udara, bom MOP dirancang untuk menjangkau dan menghancurkan senjata pemusnah massal musuh kita yang terletak di fasilitas yang terlindungi dengan baik. B-2 adalah satu-satunya pesawat dalam arsenal militer AS yang mampu mengangkut dan menjatuhkan bom jenis ini. (M-1)
Utusan Khusus AS Steve Witkoff menyebut putaran awal perundingan nuklir AS-Iran akan digelar dalam 1–2 minggu.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyetujui undang-undang yang menghentikan kerja sama negaranya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Serangan militer Amerika Serikat (AS) terhadap program nuklir Iran baru-baru ini mungkin tidak menimbulkan kerusakan besar seperti yang telah diklaim secara resmi.
Kepala IAEA Rafael Grossi menyatakan serangan AS ke fasilitas nuklir Iran tidak menghancurkan program nuklir negara itu secara total.
Iran akan melarang Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi, untuk memasuki wilayahnya.
Pemerintahan Donald Trump pertimbangkan insentif besar untuk Iran, termasuk dana US$30 miliar untuk program nuklir sipil dan pelonggaran sanksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved