Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KETEGANGAN antara Iran dan Israel kembali memanas. Sebuah rudal yang diluncurkan Iran menghantam wilayah selatan Israel, Jumat (20/6) waktu setempat, memicu kebakaran hebat di dekat kawasan teknologi Beer Sheva yang menjadi lokasi kantor Microsoft.
Lembaga layanan darurat nasional Israel, Magen David Adom (MDA), mengonfirmasi terjadinya kebakaran dan kepanikan di lokasi. Petugas dikerahkan untuk menyisir gedung-gedung guna mencari kemungkinan korban. Dalam video yang dirilis MDA, terlihat kobaran api dan asap pekat membubung dari salah satu ruas jalan di kota tersebut, sebagaimana dilaporkan CNN.
Soroka Medical Center, rumah sakit terbesar di kawasan dengan lebih dari 1.000 tempat tidur dan melayani hampir satu juta penduduk, turut terdampak. Ini bukan kali pertama fasilitas tersebut terkena serangan. Seorang juru bicara rumah sakit menyatakan bahwa pihaknya tengah menilai kerusakan serta potensi korban luka.
"Kami imbau masyarakat untuk tidak datang ke rumah sakit saat ini," ujarnya dikutip dari Sahara Reporters.
Menurut MDA, sedikitnya 40 orang mengalami luka akibat insiden tersebut. Sementara Kepolisian Israel mengungkapkan bahwa sebagian besar amunisi jatuh di area terbuka wilayah Southern District. Meski ada kerusakan properti, belum ditemukan korban jiwa.
Beer Sheva, yang terletak di Gurun Negev, berdekatan dengan Pangkalan Udara Nevatim — salah satu instalasi militer strategis Israel.
Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi saling serang rudal antara Iran dan Israel sejak Tel Aviv meluncurkan serangan balistik ke wilayah Iran pada 12 Juni lalu. Militer Israel mengklaim telah mencegat rudal yang masuk, namun serpihannya tetap menyebabkan kerusakan di permukaan.
Sebagai langkah antisipasi, sejumlah rumah sakit di Israel mulai menerapkan prosedur darurat, termasuk memindahkan pasien ke ruang bawah tanah dan mengubah area parkir menjadi bangsal darurat. (H-4)
KELOMPOK bersenjata Palestina, Hamas menyatakan hanya akan mengizinkan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memberikan bantuan kepada para sandera Israel.
PM Israel Netanyahu minta bantuan Palang Merah untuk sandera Gaza usai video kondisi memprihatinkan beredar.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved