Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Trump Desak Iran Sepakati Perjanjian Nuklir di Tengah Serangan Israel, Tolak Gabung Pernyataan G7

Thalatie K Yani
17/6/2025 05:47
Trump Desak Iran Sepakati Perjanjian Nuklir di Tengah Serangan Israel, Tolak Gabung Pernyataan G7
Presiden AS Donald Trump mendesak Iran untuk segera menyepakati kesepakatan nuklir, meski menolak bergabung dalam pernyataan bersama G7.(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (16/6) mendesak Iran untuk segera menyepakati kesepakatan nuklir di tengah serangan militer besar-besaran Israel. Namun, ia menolak bergabung dengan para pemimpin negara G7 lainnya dalam seruan bersama untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah.

KTT G7 yang digelar di Kananaskis, Kanada, awalnya dirancang sebagai ajang rekonsiliasi diplomatik di antara negara-negara industri besar dunia. Namun, situasi berubah drastis dua hari sebelum pertemuan ketika Israel melancarkan serangan mendadak terhadap Iran — yang saat itu tengah bernegosiasi dengan pemerintahan Trump terkait program nuklirnya.

Trump, yang sebelumnya memuji serangan Israel meski mengaku lebih memilih jalur diplomasi, kembali menyebut Iran akan “bodoh” jika tidak menyetujui kesepakatan damai. “Ini menyakitkan bagi kedua pihak, tapi Iran jelas tidak sedang memenangkan perang ini. Mereka harus duduk dan berbicara—sebelum semuanya terlambat,” ujarnya saat bertemu Perdana Menteri Kanada, Mark Carney.

Israel disebut telah menghantam sejumlah fasilitas militer dan nuklir penting di Iran serta menewaskan sejumlah ilmuwan dan komandan militer senior. Sebagai respons, Iran meluncurkan serangan balasan berupa drone dan rudal ke wilayah Israel.

Belum Ada Dukungan Amerika Serikat

Negara tuan rumah Kanada dan beberapa pemimpin Eropa tengah berupaya menyusun pernyataan bersama terkait krisis tersebut, namun diplomasi terhambat karena Trump belum menyatakan dukungan resmi Amerika Serikat untuk bergabung dalam dokumen tersebut.

Juru bicara pemerintah Jerman, Stefan Kornelius, menyatakan keputusan akhir ada di tangan AS: “Apakah akan ada pernyataan G7 mengenai Timur Tengah atau tidak, itu bergantung pada Amerika Serikat.”

Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan pernyataan G7 akan menyoroti hak Israel untuk membela diri dan membahas langkah diplomatik lanjutan. “Kita tidak bicara tentang gencatan senjata segera, tapi penekanan tetap akan diarahkan pada tanggung jawab Iran,” ujarnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan para pemimpin G7 memiliki kekhawatiran bersama atas program nuklir Iran, namun juga menginginkan deeskalasi. “Ada konsensus untuk meredakan konflik,” kata Starmer.

Dalam perkembangan yang jarang terjadi, Jepang — yang punya hubungan historis dengan Iran dan tekanan domestik minim terkait konflik Timur Tengah — justru mengecam serangan Israel. Kementerian Luar Negeri Jepang menyebut tindakan tersebut “tidak dapat diterima dan sangat disesalkan.”

Sejak Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018, Teheran telah meningkatkan pengayaan uranium, meski belum mencapai tingkat yang diperlukan untuk membuat senjata nuklir. Sementara itu, Israel diyakini memiliki senjata nuklir, meski tidak pernah mengakuinya secara resmi.

Ketegangan dan Gaya Unik Trump di KTT G7

KTT G7 kali ini menjadi panggung internasional penting bagi Trump sejak ia kembali menjabat untuk periode kedua. Ia sempat menunda penerapan tarif global baru hingga 9 Juli dan mengisyaratkan peluang kesepakatan dengan Kanada serta Inggris. Namun, momen canggung terjadi saat Trump membuka map berisi dokumen yang ditandatangani bersama PM Inggris Starmer — yang justru terjatuh ke lantai.

“Ups, maaf,” ujar Trump sambil tersenyum, sementara Starmer berusaha memunguti lembaran dokumen yang tercecer.

Trump sebelumnya pernah melontarkan candaan Kanada seharusnya menjadi negara bagian ke-51 AS, namun sikapnya terlihat lebih hangat sejak Mark Carney menggantikan Justin Trudeau sebagai Perdana Menteri. “Trump sangat menghormati Carney,” ujar Duta Besar Kanada untuk AS, Kirsten Hillman.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan hadir pada pertemuan Selasa (17/6), dan akan berbicara langsung dengan Trump. Trump diketahui sempat berupaya menekan Zelensky agar menyetujui kesepakatan dengan Rusia, yang telah menginvasi Ukraina sejak 2022.

Trump juga menyuarakan kekecewaannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menolak proposal gencatan senjata dari AS. Ia bahkan menyatakan bahwa jika Rusia masih menjadi anggota G8, “mungkin perang ini tidak akan pernah terjadi.” (AFP/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya