Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
TELEVISI pemerintah Iran (IRIB) mengonfirmasi bahwa sejumlah pegawainya tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam kantor pusat lembaga penyiaran tersebut di Teheran, Senin (16/6).
Seorang reporter dari stasiun tersebut mengungkapkan bahwa para staf tetap bekerja hingga detik-detik terakhir sebelum serangan terjadi.
Dikutip BBC, Peyman Jebeli, Kepala IRIB, muncul di layar televisi tak lama setelah serangan berlangsung. Ia tampak memegang selembar kertas yang berlumuran darah, yang disebutnya milik salah satu korban. Dalam pernyataannya, Jebeli menegaskan bahwa televisi nasional dan seluruh pekerjanya akan terus berdiri hingga akhir.
Markas besar TV pemerintah itu dikenal luas sebagai semacam "kompleks mini" karena menjadi tempat bekerja bagi ribuan orang. Kawasan ini sebelumnya telah menjadi target dalam peta peringatan yang dirilis Israel, yang meminta warga Distrik 3 di Teheran untuk segera mengungsi. Dalam peta tersebut, kompleks kantor TV pemerintah juga turut dicantumkan sebagai area yang akan diserang.
Dikutip Al Jazeera, Peyman Jebelli mengecam keras serangan Israel tersebut. Jebelli menegaskan bahwa para pegawai media nasional dengan tegas menyatakan tekad mereka untuk terus memainkan peran dalam “perang hibrida” yang menurutnya telah dimulai oleh Israel.
“Tidak ada sedikit pun gangguan dalam tekad kami untuk meraih kemenangan media atas barisan kekafiran,” tambah Jebelli. (BBC/Al Jazeera/P-4)
Jurnalis TV Pemerintah Iran (IRIB), Younes Shadlou, mengungkapkan bahwa sejumlah rekannya masih berada di dalam gedung saat serangan Israel menghantam, Senin (16/6).
ISRAEL telah melancarkan serangan udara ke Gedung sebuah kantor berita di Iran, Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB), di Taheran, Iran, Senin (16/6).
Petani Palestina melaporkan tanaman zaitun mereka ditumbangkan oleh Israel, dan LSM Palestina mencatat 14 orang telah ditangkap di Desa al-Mughayyir selama tiga hari pengepungan.
ISRAEL melancarkan serangan udara ke sejumlah target Houthi di Sanaa, Yaman, pada Minggu (25/8) waktu setempat. Operasi itu merupakan balasan atas serangan rudal Houthi.
Achmad menekankan bahwa UI bebas berdiskusi dengan siapa saja di forum kritis yang tepat, dengan kurasi dan counter-speech yang memadai.
Permintaan maaf itu disampaikan setelah muncul gelombang kritik di media sosial terhadap UI yang mengundang Berkowitz dalam acara PSAU pada 23 Agustus 2025.
Baitul Maqdis Institute menyatakan keprihatinan atas diundangnya akademisi Peter Berkowitz, sosok pro-Israel.
Veldkamp juga mengaku ragu kondisi politik akan berubah dalam waktu dekat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved