Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pilih Bertahan Setelah Serangan Israel, Jurnalis Iran Ingin Tunjukan Rezim Zionis ke Dunia

Akmal Fauzi
17/6/2025 00:15
Pilih Bertahan Setelah Serangan Israel, Jurnalis Iran Ingin Tunjukan Rezim Zionis ke Dunia
Younes Shadlou(Tangkapan layar/Al Jazeera)

JURNALIS TV Pemerintah Iran (IRIB), Younes Shadlou, mengungkapkan bahwa sejumlah rekannya masih berada di dalam gedung saat serangan Israel menghantam, Senin (16/6).

“Saya tidak tahu pasti berapa banyak yang masih terjebak di dalam sekarang,” ujarnya dalam laporan langsung dari luar gedung dikutip Al Jazeera, Senin (16/6).

Shadlou mengatakan bahwa meskipun peringatan evakuasi telah dikeluarkan sebelumnya, para staf tetap bertahan hingga detik terakhir. “Kami memilih tetap di tempat untuk menunjukkan kepada dunia wajah sebenarnya dari rezim Zionis,” tegasnya.

Peyman Jebeli, Kepala IRIB, mengecam keras serangan Israel tersebut. Jebelli menegaskan bahwa para pegawai media nasional dengan tegas menyatakan tekad mereka untuk terus memainkan peran dalam “perang hibrida” yang menurutnya telah dimulai oleh Israel.

“Tidak ada sedikit pun gangguan dalam tekad kami untuk meraih kemenangan media atas barisan kekafiran,” kata Jebelli

Dikutip BBC, Jebeli muncul di layar televisi tak lama setelah serangan berlangsung. Ia tampak memegang selembar kertas yang berlumuran darah, yang disebutnya milik salah satu korban. Dalam pernyataannya, Jebeli menegaskan bahwa televisi nasional dan seluruh pekerjanya akan terus berdiri hingga akhir.

Markas besar TV pemerintah itu dikenal luas sebagai semacam "kompleks mini" karena menjadi tempat bekerja bagi ribuan orang. Kawasan ini sebelumnya telah menjadi target dalam peta peringatan yang dirilis Israel, yang meminta warga Distrik 3 di Teheran untuk segera mengungsi. Dalam peta tersebut, kompleks kantor TV pemerintah juga turut dicantumkan sebagai area yang akan diserang.

Serangan tersebut menghentikan siaran langsung televisi, di mana seorang pembawa acara tampak bergegas keluar dari studio saat ledakan terjadi.

Menurut laporan Dorsa Jabari dari Al Jazeera, pembawa acara tersebut adalah Sahar Emami, salah satu presenter paling terkenal di Iran. Sesaat sebelum siaran terputus, Emami sempat berkata:

“Dengarkan, yang kalian dengar adalah suara sang penyerang. Itu adalah suara yang menyerang kebenaran.”

Jabari menambahkan IRIB merupakan saluran televisi paling banyak ditonton di Iran karena akses ke saluran asing sangat dibatasi. Banyak warga menggunakan parabola untuk menyaksikan berita dari luar negeri, namun itu pun seringkali sulit. Karena itulah, siaran dari televisi nasional menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat. (Al Jazeera/BBC/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya