Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Israel Serang Pesawat Pengisian Bahan Bakar Iran di Bandara Mashhad

Wisnu Arto Subari
16/6/2025 12:34
Israel Serang Pesawat Pengisian Bahan Bakar Iran di Bandara Mashhad
Tentara Israel melihat gedung yang hancur akibat serangan Iran.(Dok Al-Jazeera)

ISRAEL kembali melancarkan serangan udara ke sejumlah wilayah strategis di Iran. Pada Minggu (15/6) malam, militer Israel menyatakan menyerang pesawat pengisian bahan bakar milik Iran yang berada di darat di Bandara Mashhad, timur laut Iran.

"Angkatan udara menyerang pesawat pengisian bahan bakar Iran di bandara di kota Mashhad di timur laut Iran," demikian bunyi pernyataan militer Israel yang dikutip surat kabar Yedioth Ahronoth, Senin (16/6).

Serangan ini menjadi yang terjauh sejak awal operasi berlangsung, mencapai jarak sekitar 2.300 kilometer dari Israel. Ini juga merupakan serangan pertama yang secara langsung menargetkan pesawat Iran yang berada di darat.

Israel sebelumnya meluncurkan serangan udara terkoordinasi pada Jumat (13/6) pagi, menyasar sejumlah fasilitas militer dan nuklir di Iran, yang memicu balasan dari Teheran. Serangan lanjutan Israel kini juga mencakup target-target di sektor minyak dan gas milik Iran.

Pihak berwenang Israel menyebutkan bahwa serangan rudal yang dilakukan Iran sejak Jumat telah menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai lebih dari 370 orang lainnya.

Di pihak Iran, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah mencapai sedikitnya 128 orang, sementara lebih dari 900 lainnya mengalami luka-luka sejak eskalasi dimulai.

Di tengah meningkatnya konflik ini, kantor berita Iran Tasnim pada Minggu malam melaporkan bahwa tiga pejabat tinggi intelijen dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) turut menjadi korban serangan udara Israel.

Dalam pernyataan resmi, IRGC mengidentifikasi ketiga pejabat tersebut sebagai Jenderal Mohammad Kazemi, kepala Organisasi Intelijen IRGC; Jenderal Hassan Mohaqeq, wakil kepala intelijen IRGC; serta Jenderal Mohsen Bagheri, perwira intelijen senior.

Serangan dan aksi balasan antara kedua negara terus berlanjut dan dikhawatirkan dapat memicu eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya