Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJUMLAH negara di kawasan Timur Tengah, termasuk Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Turki, dan Irak secara tegas mengutuk serangan yang dilakukan Israel terhadap Iran. Tindakan militer tersebut sebagai ancaman serius terhadap stabilitas kawasan dan pelanggaran terhadap hukum internasional.
Kementerian Luar Negeri Qatar menyampaikan kecaman keras dan penolakan atas agresi Israel yang menargetkan wilayah Iran. Qatar menilai eskalasi itu buntut kebijakan agresif Israel yang berulang dan menghambat upaya diplomatik dalam meredakan ketegangan kawasan.
"Negara Qatar juga menegaskan kembali posisinya yang tegas dalam menolak segala bentuk kekerasan dan eskalasi, serta menyerukan pengendalian diri agar konflik tidak semakin meluas dan mengancam perdamaian regional," begitu pernyataan resmi pemerintah Qatar.
Senada, UEA juga mengecam keras tindakan militer Israel terhadap Iran. Kementerian Luar Negeri UEA menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi yang terus berlangsung dan dampaknya terhadap keamanan regional.
"Penting untuk menunjukkan penahanan diri secara maksimal dan kebijaksanaan guna mengurangi risiko serta mencegah perluasan konflik," demikian bunyi pernyataan resmi dari pemerintah UEA.
Turki turut menyuarakan kecaman serupa. Kementerian Luar Negeri Turki menyebut serangan udara Israel terhadap Iran sebagai tindakan terkutuk yang memperparah ketegangan di Timur Tengah.
Irak juga mengecam agresi Israel. Gelombang serangan udara tersebut melanggar hukum internasional dan mengancam keamanan global.
Tindakan Israel menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan menjadi ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan.
"Pemerintah Republik Irak mengecam keras agresi militer yang dilancarkan oleh entitas Zionis terhadap wilayah Republik Islam Iran," demikian pernyataan resmi pemerintah Irak. (I-3)
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Eskalasi antara Iran dan Israel bukan hanya soal dua negara, tetapi juga cermin dari pembentukan ulang koalisi strategis di Timur Tengah dan perubahan tatanan global.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyetujui undang-undang yang menghentikan kerja sama negaranya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Pemerintahan federal AS tetap siaga terhadap potensi ancaman yang muncul akibat konflik di Timur Tengah.
Pentingnya mengikuti perkembangan situasi keamanan, mematuhi arahan dari otoritas setempat, serta menghindari wilayah yang menjadi target strategis dalam konflik antarnegara.
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali mencuat seiring dengan meningkatnya kemungkinan Iran menutup Selat Hormuz, jalur strategis yang menjadi urat nadi ekspor minyak dunia.
Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan keamanan global ke warganya menyusul ketegangan di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved