Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KEMENTERIAN Luar Negeri Israel pada Selasa (10/6) mengonfirmasi bahwa aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, bersama sejumlah relawan lain yang berada di kapal Madleen, telah tiba di Bandara Ben Gurion. Beberapa dari mereka dijadwalkan segera meninggalkan wilayah Israel.
Sebelumnya, pada Senin dini hari, militer Israel menaiki kapal pesiar berbendera Inggris bernama Madleen, yang mengangkut 12 relawan dengan tujuan Jalur Gaza. Pemerintah Israel menyatakan seluruh penumpang kapal tersebut akan dikembalikan ke negara masing-masing.
"Para penumpang kapal Madleen (‘Selfie Yacht’, menurut Israel) telah tiba di Bandara Ben Gurion untuk meninggalkan Israel dan kembali ke negara asal mereka. Beberapa penumpang diperkirakan akan berangkat dalam beberapa jam ke depan," demikian isi pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Israel melalui platform X.
Pernyataan itu juga menambahkan, "Mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi dan tidak bersedia meninggalkan Israel akan dibawa ke hadapan otoritas hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku di Israel untuk mengesahkan proses deportasi."
Selain itu, disebutkan pula bahwa para penumpang kapal telah disambut oleh perwakilan konsuler dari negara asal masing-masing setibanya di bandara. (Ant/I-3)
Krisis kemanusiaan Gaza semakin parah, lebih dari 100 organisasi kemanusiaan memperingatkan kelaparan massal.
Tank Israel memasuki Deir al-Balah di Gaza tengah untuk pertama kalinya dalam 21 bulan perang. PBB perkirakan 80 ribu warga harus dievakuasi.
Sebanyak 28 negara menyerukan akhir segera perang di Gaza. Mereka mengecam model distribusi bantuan Israel yang dinilai berbahaya.
PBB kembali mendesak pencabutan blokade yang diberlakukan Israel atas wilayah Gaza dan menekankan pentingnya akses untuk pengiriman bantuan.
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap pusat-pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina, telah meningkat menjadi hampir 1.000 orang sejak 27 Mei lalu.
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
TAHANAN administratif yang mendekam di penjara-penjara Israel sudah mencapai setidaknya 3.600 orang hingga awal Juli tahun ini.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 95 warga sipil tewas akibat tembakan militer Israel dalam 24 jam terakhir saat sedang menunggu bantuan di lokasi distribusi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved